REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Kabupaten Cirebon kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Padahal, daerah tersebut memiliki potensi pertanian yang besar.
Ketua Forum Komunikasi ASN PPPK Penyuluh Pertanian Kabupaten Cirebon, Sanaji, mengatakan, saat ini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Cirebon mencapai sekitar 300 orang. Sedangkan jumlah desa di Kabupaten Cirebon mencapai 412 desa.‘’Idealnya, satu penyuluh satu desa. Namun karena keterbatasan, sekarang ini satu penyuluh maksimal tiga desa. Jadi masih sangat kurang,’’ kata Sanaji, di sela pengukuhan Forum Komunikasi ASN PPPK Penyuluh Pertanian Kabupaten Cirebon, di salah satu hotel di Kabupaten Cirebon, Selasa (21/9).
Sanaji mengungkapkan, potensi pertanian di Kabupaten Cirebon sangat besar. Tak hanya tanaman padi, namun juga banyak jenis tanaman lainnya, termasuk jagung dan kedelai. "Ketika tanaman itu semua dikembangkan secara maksimal, saya yakin bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) Kabupaten Cirebon,’’ tukas Sanaji.
Sanaji menambahkan, butuh sinergitas semua pihak agar pertanian di Kabupaten Cirebon bisa menghasilkan hasil yang maksimal. Selain membutuhkan bimbingan penyuluh, para petani juga memerlukan dukungan lainnya, termasuk irigasi.
Sementara itu, dalam acara pengukuhan tersebut, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, meminta agar para penyuluh bekerja sunguh-sunguh untuk para petani di wilayah Kabupaten Cirebon. Dia menyebutkan, ada 99 penyuluh pertanian yang masuk dalam ASN PPPK kali ini.‘’Mudah-mudahan nanti ke depan pertanian di Kabupaten Cirebon bisa lebih baik dan petaninya lebih sejahtera dengan adanya penyuluh pertanian,’’ kata Imron.
Imron berharap, kedepannya para penyuluh pertanian bisa memberikan solusi dalam permasalahan petani. Isi curhatan para petani itu nantinya akan dilaporkan ke pemerintah daerah. "Setelah menampung keluhan para petani, nantinya para penyuluh harus melaporkannya ke pemerintah daerah supaya saya bupati bisa memuat kebijakan-kebijakan yang bisa membantu permasalahan para petani di Kabupaten Cirebon,’’ kata Imron.