REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Seorang pengurus masjid tiba-tiba mencegat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno. Saat itu, Menparekraf sedang melakukan kunjungan kerja di Desa Ranupane, Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Seorang pengurus Masjid Al Barokah bernama Yudi langsung meminta waktunya 'Mas Menteri' begitu Sandi akrab disapa. Ketika itu, Yudi menceritakan, kalau kerukunan beragama dan toleransi di desanya sangat tinggi.
Bahkan, masjid Al Barokah yang ada didesanya adalah sebagai pusat kegiatan didesanya mengingat Islam adalah Agama mayoritas disana. "Karena ini menjadi masjid utama, maka kegiatan masyarakat banyak dilaksanakan disini," kata Yudi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/9).
Bahkan, karena lokasinya di depan gerbang lokasi pendakian Gunung Semeru, masjid tersebut kerap dimanfaatkan oleh para pendaki. Namun, Yudi mengungkapkan, ada kendala yang dihadapinya. Kata dia, masjid yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu tersebut, memiliki karpet yang sudah usang. Karena belum ada dana untuk mengantikannya sehingga karpet yang sudah tipis tersebut masih dipakai hingga saat ini.
"Untuk itu, pengurus meminta bantuan kepada 'Mas Menteri' untuk sarana prasarana khususnya karpet," ungkapnya. Yudi juga mengungkapkan, kalau Sandi diapresiasi sebagai pemimpin yang solutif usai mendengar aspirasi masyarakat.
Menteri Sandi yang mendengar hal tersebut mengaku, akan segera memproses permintaan dari pengurus masjid tersebut. Bahkan, dia meminta staf Kementerian segera membawa karpet untuk masjid tersebut.
"Kalau begitu akan langsung saya perintahkan diganti karpetnya dengan karpet baru," tuturnya.
Tidak hanya itu, yang awalnya Sandi menjanjikan diganti dalam waktu dua minggu, tapi hanya dalam waktu dua jam masjid tersebut sudah memiliki karpet baru.
Diakhir kunjungan Sandi juga langsung membacakan doa tepat didepan masjid tersebut. "Semoga dapat bermanfaat karpetnya, dan menjadi berkah bagi masyarakat serta para pendaki yang sholat dimasjid ini," tuturnya.