Selasa 21 Sep 2021 17:25 WIB

Julukan Kiai Imam Jazuli untuk Ketum PKB

Kyai Imam Jazuli miliki pandangan soal NU-PKB

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam pidato kebangsaan perayaan 50 tahun Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Kamis (19/8).
Foto:

Tetapi ketika ada perempuan yang mencuri Umar bin Khattab tidak memotong tangannya, dia bilang ini kasusnya beda. Beda kasusnya, beda kondisinya, dia mencuri karena mencari makan,” kata Kyai Imam Jazuli menjelaskan.

Dalam hal ini Kyai Imam Jazuli menyoroti Khittah Nahdlatul Ulama (NU) yang saat ini masih dipegang teguh bahwasanya NU tidak terlibat dalam politik praktis.

“Khittoh itu tepat pada masanya. Kalau kita katakan NU kembali ke Khittah tidak terlibat secara aktif dalam politik, ya dulu NU tidak punya partai. Wajar kalau NU hanya bicara politik kebangsaan. Tapi saat ini NU punya partai dan jelas partainya adalah PKB,” kata Kyai Imam Jazuli.

Menurutnya, kontekstualisasi khittoh ini harus dimulai dalam Muktamar NU 2021. “NU adalah PKB dan PKB adalah NU. Karena kalau NU-PKB bersatu maka ini akan menjadi kekuatan politik yang unstoppable tapi tantangannya tidak ringan karena akan banyak pihak yang menghalangi akan banyak pihak yang merecoki inilah tugas yang tidak ringan buat Panglima Santri,” kata Kyai Imam.

Kyai Imam Jazuli mengungkapkan perjuangan PKB lewat para legislatornya sangat luar biasa terutama dalam hal memunculkan Hari Santri Nasional, Undang-udang Pesantren dan Dana Abadi Pesantren.

Kyai Imam Jazuli lalu menyebut alasan selalu menyebut Muhaimin Iskandar dengan Cak Imin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement