Selasa 21 Sep 2021 16:37 WIB

Indonesia Kembali Kedatangan 5,2 Juta Dosis Vaksin

Total vaksin jadi Sinovac yang sudah tiba di Indonesia adalah 58 juta dosis.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Vaksin Sinovac untuk warga pesisir dalam rangka program serbuan vaksin COVID-19 di Desa Juwata Laut, Tarakan Utara, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (17/9). Indonesia kembali kedatangan dua tahap vaksin. Vaksin tahap ke-71 ini berupa 5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Vaksin Sinovac untuk warga pesisir dalam rangka program serbuan vaksin COVID-19 di Desa Juwata Laut, Tarakan Utara, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (17/9). Indonesia kembali kedatangan dua tahap vaksin. Vaksin tahap ke-71 ini berupa 5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali kedatangan dua tahap vaksin. Vaksin tahap ke-71 ini berupa 5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi. Total vaksin jadi Coronavac keluaran Sinovac yang sudah tiba di Indonesia adalah 58.776.000.

Kemudian pada tahap ke-72, juga tiba 200 ribu dosis vaksin Sinopharm. Vaksin tersebut merupakan hibah dari Red Cross of Society China melalui mekanisme bilateral. Sehingga total, vaksin yang sudah tiba di tanah air dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun bentuk jadi adalah 267.550.400 dosis.

Baca Juga

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, pemerintah masih akan terus mendatangkan vaksin dan segera melakukan distribusi lokasi di seluruh Indonesia. Pemerintah mengejar target pada akhir 2021, 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksinasi.

"Pemerintah berupaya keras agar tidak terjadi kekosongan stok vaksin," kata Johnny dalam keterangannya, Selasa (21/9).

Johnny menambahkan, dalam upaya menyediakan vaksin bagi rakyat Indonesia, pemerintah mengoptimalkan upaya diplomasi antarnegara. Kerja sama yang dilakukan bersifat bilateral dan multilateral, tidak hanya yang bersifat G to G, juga dengan berbagai lembaga.

Kedatangan vaksin ini, lanjutnya, merupakan salah satu wujud keberhasilan upaya diplomasi pemerintah Indonesia, yang akan terus ditingkatkan dan dioptimalkan. "Kedatangan vaksin menunjukkan stok vaksin aman," ujarnya.

Johnny mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi. Menkominfo juga mengungkapkan, hingga 20 September pukul 18.00, baru 27,45 persen dari sasaran vaksinasi kelompok lansia yang sudah vaksin dosis pertama dan 19,25 persen yang sudah mendapatkan dosis lengkap.

"Mari bersama kita dorong kelompok lansia untuk segera divaksin. Yakinkan, daftarkan dan antarkan mereka ke tempat vaksinasi terdekat," imbaunya.

Seiring upaya percepatan vaksinasi, Johnny tetap mengingatkan, masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Begitu juga meski penularan sudah turun, program vaksinasi tidak boleh dikendorkan. Upaya membangun herd immunity terus dipercepat.

"Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin,karena semua vaksin aman dan berkhasiat," tegasnya.

Menkominfo menyebut, Indonesia dipuji dunia karena kecepatan penurunan penularan juga kecepatan vaksinasi. Menurutnya, pujian dari berbagai pihak menandakan langkah Indonesia sudah tepat. "Namun hal tersebut perlu lebih ditingkatkan dan dioptimalkan, dengan dukungan dan peran serta seluruh elemen bangsa. Masih ada sejumlah daerah yang capaian vaksinasinya rendah," kata Johnny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement