Senin 20 Sep 2021 19:35 WIB

Tahap 70, Indonesia Datangkan 5 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Vaksin yang sudah hadir di Tanah Air semuanya berjumlah 262 juta dosis.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pria bereaksi ketika seorang petugas kesehatan menyuntikkan dosis vaksin Sinovac COVID-19 selama kampanye vaksinasi untuk vendor di pasar tradisional di Medan, Indonesia, 17 September 2021.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Seorang pria bereaksi ketika seorang petugas kesehatan menyuntikkan dosis vaksin Sinovac COVID-19 selama kampanye vaksinasi untuk vendor di pasar tradisional di Medan, Indonesia, 17 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac. Kali ini sejumlah 5 juta dosis vaksin jadi.

Kedatangan vaksin tahap ke 70 ini menambah ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia sehingga secara total, vaksin yang sudah hadir di tanah air dalam bentuk bahan baku (bulk) dan vaksin siap pakai adalah sebanyak 262.350.400 dosis.

Baca Juga

 

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan, dengan kedatangan tahap ke-70 ini, maka vaksin Coronavac keluaran Sinovac yang sudah hadir di Indonesia berjumlah 53.776.000 dosis.

 

"Angka ini akan terus bertambah, mengingat rencananya, pada Selasa, 21 September, kita akan kembali menerima 5 juta dosis vaksin jadi merek yang sama, " kata Nadia dalam keterangannya, Senin (20/9).

 

Nadia menambahkan, vaksin Sinovac tersebut didapatkan melalui pembelian langsung dan tiba dengan diangkut maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Vaksin yang diterima akan disalurkan ke berbagai lokasi di seluruh Indonesia agar dapat segera digunakan.

 

“Dalam beberapa minggu ke depan, kita akan menerima lebih banyak lagi kedatangan vaksin. Ini sebagai upaya pemerintah agar tidak terjadi kekosongan stok vaksin di negara kita,” tutur Nadia.

 

Kendati ketersediaan vaksin terus ditingkatkan, Nadia menegaskan bahwa vaksin dosis ketiga atau booster hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, karena mereka memiliki risiko terpapar virus lebih besar dalam menunaikan kewajibannya.

 

Pemerintah memprioritaskan masyarakat yang sama sekali belum mendapatkan vaksinasi, atau yang belum lengkap suntikan vaksinnya. Karena itu masyarakat umum belum bisa mendapatkan suntikan vaksin dosis ketiga sehingga diharapkan untuk menahan diri.

 

“Kita ketahui, yang lebih penting adalah kekebalan komunitas. Lebih banyak orang yang mendapatkan vaksinasi akan lebih baik daripada imunitas yang terpusat pada individu tertentu,” kata Nadia.

 

Ia juga menambahkan, jika ada oknum yang menawarkan vaksin dosis ketiga kepada masyarakat selain tenaga kesehatan, segera laporkan ke pihak berwenang.

 

 

Terkait distribusi vaksin, Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto mengungkapkan, per 19 September, Bio Farma telah mendistribusikan 169.114.468 dosis vaksin ke berbagai wilayah di tanah air. Adapun rincian jumlah vaksin yang telah disalurkan oleh Biofarma selama ini yakni Coronavac 31.142.594 dosis, COVID-19 Bio Farma 104.368.200 dosis, Astrazeneca 19.551.984 dosis, Moderna 7.867.580 dan Sinopharm yang diterima sebagai hibah sebanyak 720.766 dosis, ditambah 4.462.344 dosis vaksin pfizer.

 

"Untuk memastikan ketersedian stok vaksin, saat ini sedang dilakukan perbaikan data stok dan distribusi vaksin bersama propinsi dan kabupaten/kota agar jumlah dosis yang sudah disuntikan dan stok yang tersedia perharinya menjadi semakin akurat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement