Jumat 17 Sep 2021 08:56 WIB

Hasil PCR di Pelabuhan Batam akan Dipercepat

Saat ini pemerintah memperketat perjalanan internasional di Pelabuhan Batam.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan percepatan hasil tes PCR di Pelabuhan Batam akan diupayakan. Saat ini pemerintah memperketat perjalanan internasional hanya di Pelabuhan Batam dan Nunukan. 

"Dalam beberapa hari ini  Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19 akan memberikan sejenis PCR dengan metode Tes Cepat Molekuler (TCM) yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu beberapa jam. Sehingga para pekerja migran yang yang keluar dari titik kedatangan ini sudah diketahui mana yang positif maupun negatif,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (16/9). 

Baca Juga

Budi menambahkan, rata-rata Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang melalui Pelabuhan Batam berjumlah 100 orang. Untuk itu selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah yang lebih ideal agar lebih baik lagi seperti percepatan hasil PCR dan vaksinasi.

Kemenhub saat ini sudsh mengeluarkan Surat Edaran tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dari Luar Negeri dengan Transportasi Darat (SE Nomor 75 tahun 2021), Laut (SE Nomor 76 tahun 2021), dan Udara (SE Nomor 74 tahun 2021). Melalui tiga SE Kemenhub dilakukan pembatasan di pintu kedatangan pelaku perjalanan internasional baik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), pelabuhan, maupun bandara. 

Untuk Bandara yang dibuka hanya di Bandara Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi Manado. Untuk Pelabuhan hanya dibuka di Pelabuhan Batam dan Nunukan. Sementara untuk PLBN hanya dibuka di Terminal Entikong dan Aruk 

"Adapun sasaran dari pembatasan dan aturan syarat kesehatan ini adalah para para pekerja migran Indonesia, Warga Negara Indonesia (WNI), dan Warga Negara Asing (WNA), awak kapal dan pesawat penumpang maupun kargo, yang akan masuk ke Indonesia" jelas Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement