Kamis 16 Sep 2021 18:36 WIB

Pembukaan Bioskop Dibayangi Susah Sinyal PeduliLindungi

Hanya pengguna PeduliLindungi dan sudah vaksin dua kali yang bisa ke bioskop.

Pengunjung berada di area Bioskop CGV 23 Paskal, Kota Bandung, Kamis (16/9). Pemerintah Kota Bandung kembali mengizinkan bioskop untuk beroperasi pada masa PPKM Level 3 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti membatasi pengunjung menjadi 50 persen dari kapasitas, wajib melakukan skrining melalui aplikasi Peduli Lindungi, dilarang makan dan minum di area bioskop serta melarang pengunjung dengan usia di bawah 12 tahun untuk memasuki area bioskop. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Satuan Tugas Covid-19 Bioskop XXI Kramat Jati, Jakarta Timur, menyebutkan minat warga Jakarta untuk menonton di bioskop mulai tumbuh hingga mencapai 20 pengunjung pada Kamis siang. Penerapan protokol kesehatan yang ketat sebagai syarat pengoperasian bioskop saat PPKM Level 3, tidak menyurutkan masyarakat menonton di Bioskop XXI Lippo Mall Kramat Jati yang mulai memutarkan film pada pukul 13.30 WIB.

"Memang penerapannya lebih ketat yakni pengunjung wajib memindai melalui aplikasi PeduliLindungi dari ponselnya ke barcode yang tersedia ketika masuk (check in) dan nanti ketika meninggalkan bioskop (check out)," kata Satgas Covid-19 Bioskop XXI Kramat Jati, Tony saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Kemudian berlanjut dengan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung yang masuk serta pemeriksaan usia calon penonton, yakni sesuai ketentuan Pemprov DKI Jakarta hanya yang berusia 12 tahun ke atas yang boleh masuk. Tony menuruturkan pengunjung juga diminta untuk mematuhi kebijakan jaga jarak saat mengantre di loket tiket dan saat berada di dalam ruang teater.

Transaksi di areal bioskop juga tidak diperkenankan secara tunai, pengunjung bisa memanfaatkan kartu debit atau kartu kredit. Bisa juga memanfaatkan aplikasi Cinema 21, Tix-ID, Go-TIX, dan Book My Show. Kapasitas tampung masing-masing teater juga dibatasi hanya 50 persen, untuk itu setiap selang satu bangku diberi tanda silang yang artinya tidak boleh ditempati.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, menyebut semua bioskop di DKI kini sudah bisa dibuka. Menurut dia, semua bioskop yang ada di Jakarta sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi.

"Bisa dibilang seluruh bioskop di Jakarta bisa dibuka. Kita cek bahwa seluruh bioskop yang ada di Jakarta baik itu XXI, CGV, Cineapolis, itu semuanya sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi," ujar Gumilar ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (16/9).

Disparekraf menggunakan SE yang baru terbit dari Kemenparekraf sebagai panduan pembukaan semua bioskop. "Bioskop itu sendiri kan, di dalam Instruksi Mendagri kan jelas, harus ada PeduliLindungi, 12 tahun belum boleh masuk, 50 persen kapasitas, nggak boleh makan minum, itu kan sudah jelas sebetulnya," jelas Gumilar.

Menyoal pengawasan, katanya, akan rutin dilakukan dengan pantauan langsung di lapangan. Khususnya, memastikan protokol kesehatan dan pelanggaran yang dilakukan. "Karena biasanya para penontonnya juga cukup kritis kalau ada yang prokes yang dilanggar biasanya mereka langsung infokan ke kami," tutur dia.

Ditanya apakah ada tempat wisata lain yang akan dibuka, dia menampiknya. Pasalnya, semua kebijakan dinilainya ditarik ke pusat sesuai dengan PPKM level.

Dia melanjutkan, hal tersebut juga tak berbeda jauh dengan pembukaan tempat wisata lainnya. Menurut dia, pihaknya masih akan melakukan rapat dengan pihak lain. "Ya nanti kita tunggu hasilnya seperti apa. Kalau untuk Ragunan ada di bawah dinas pertamanan, jadi bisa dicek ke dinasnya seperti apa," ungkap dia.

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, menegaskan, pembukaan bioskop kali ini belum menyeluruh, termasuk di Jakarta. Dia melanjutkan, wilayah Jabodetabek, memiliki kapasitas bioskop yang besar secara nasional, sekitar setengahnya. Pembukaan yang belum merata ituakibat masih harus menunggu izin dan sebagainya.

"Karena kan kapasitas masih 50 persen, tapi mayoritas di Jakarta sudah buka. Artinya sudah mencukupi untuk market para supplier film, importir. Tapi sayangnya film indonesia belom ada yang masuk. Itu sayang banget," jelasnya.

Menurut dia, hal itu dikarenakan para pengusaha yang masih takut merugi. Mengingat, pembukaan sesuai manajemen masih dibatasi sekitar 50 persennya. Saat ini bioskop dibuka menayangkan film-film Hollywood yang baru.

photo
Pembukaan bioskop (Ilustrasi) - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement