REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, resmi meluncurkan Kartu Depok Sejahtera (KDS) di aula Teratai Balai Kota Depok Rabu (15/9). KDS merupakan kartu dengan beragam layanan bantuan sosial bagi warga prasejahtera di Kota Depok.
“KDS adalah kartu yang disiapkan untuk membantu warga yang kurang mampu secara ekonomi, khususnya bagi warga miskin yang telah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Depok,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Untuk tahun ini, pihaknya menyalurkan 4.000 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI), membantu sebanyak 1.744 renovasi Rumah Tidak Layak huni (RTLH), membantu 3.000 bantuan pangan bagi lansia dan disabilitas dan salurkan sebanyak 923 santunan kematian (sankem).
Kemudian, lanjut Idris, ada 8.770 bantuan siswa SD/MI, 459 bantuan siswa SLB, sebanyak 6.872 bantuan siswa SMP/MTS sederajat, sebanyak 774 bantuan siswa SMK sederajat dan sebanyak 40 bantuan pelatihan keterampilan dan penyaluran kerja.
"KDS akan distribusikan dalam dua jenis yakni ATM Berbasis Kartu Keluarga, dan ATM bagi siswa didik kurang mampu dari SD hingga pendidikan tinggi," ujar dia.
Menurut Idris, KDS berdasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Yang merupakan data mencakup status kesejahteraan sosial terendah yang telah terverifikasi.
"Alhamdulillah melalui KDS Pemkot Depok berharap dapat mengangkat derajat warga yang kurang mampu, mengentaskan kemiskinan. Baik yang sudah masuk DTKS maupun yang belum terdaftar di dalamnya akan dibantu untuk diverifikasi sesuai regulasi," ujar dia.
Ia menambahkan, Pemkot Depok akan terus melakukan monitoring terhadap penyaluran KDS. Upaya tersebut untuk memastikan setiap bantuan tepat sasaran. "Kami berharap masyarakat dapat terbantu dan terlepas dari himpitan ekonomi," ujar Idris.