Rabu 15 Sep 2021 16:02 WIB

Kapolri Sebut 2021 Berjalan Tercatat 800 Titik Karhutla

Dari awal 2021 telah terjadi karhutla seluas 105.791 hektare.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Foto: istimewa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sepanjang 2021 berjalan, tercatat kejadian kebakaran lahan dan hutan (karhutla), di 800 titik. Dia mengatakan, dari catatan tersebut, ada seluas 105.791 hektare lahan, dan hutan yang terbakar. Listyo Sigit menyampaikan hal tersebut, saat peluncuran aplikasi sistem analisa pencegahan (ASAP), Rabu (15/9).

Namun Kapolri, tak menjelaskan sebaran titik api tersebut, berada di wilayah mana sana. Akan tetapi, Listyo menyebut dari kasus-kasus karhutla di seluruh wilayah, kepolisian sudah menangani sebanyak 126 kasus, dengan menetapkan sebanyak 129 tersangka. Dari kasus-kasus dan penetapan tersangka itu, terkait dengan karhutla seluas 634 ribu hektare. “Dari awal 2021 telah terjadi karhutla seluas 105.791 hektare, dengan titik api sebanyak 800 titik,” ujar Listyo Sigit, Rabu (15/9). 

Baca Juga

Menurutnya, untuk mengantisipasi, dan penanganan karhutla di masa mendatang, Polri saat ini sedang gencar memasifkan pemasangan kamera pengawas, atau CCTV di 10 Polda. Ia memerinci, satu unit CCTV pengawasan masing-masing terpasang di wilayah Polda Aceh, dan Polda Sumatra Utara (Sumut), dan Polda Riau.

Pemasangan kamera pengawas terbanyak, sekitar 15 CCTV ada di Polda Jambi yang menjadi wilayah kerap terjadi karhutla. Di Polda Sumatra Selatan (Sumsel), ada sebanyak lima CCTV. Di wilayah Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim), juga di Kalimantan Utara (Kaltara) dipasang masing-masing satu kamera pengawas.

Listyo Sigit menerangkan, kemampuan CCTV pengawas karhutla dapat mendeteksi titik-titik api di sejumlah lokasi yang kerap terjadi karhutla. Kamera pengawas tersebut, kata dia, mampu menjangkau area pemantauan sejauh empat kilometer, dengan radius pantau delapan  kilometer. Teknologi kamera pengawas tersebut, menurut dia, tersambung dengan satelit yang dapat mengabarkan perbaruan kondisi zona pemantauan, setiap lima menit. 

Kapolri mengatakan, pemasangan CCTV pengawas karhutla tersebut akan terus dimasifkan. Karena harapan dia, kamera pengawasan tersebut dapat menjadi salah satu bentuk penanganan karhutla yang saban tahun kerap melanda beberapa wilayah di Indonesia. “Sampai pada Desember 2021, akan ditambah pemasangan CCTV di 40 titik, di Polda Kepulauan Riau, Polda Sulawesi Utara, Polda Papua,” terang Listyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement