Rabu 15 Sep 2021 13:26 WIB

SMA Negeri 46 Jakarta Siap Lanjutkan PTM Terbatas

SMK Negeri 32 Jakarta juga siap dan selalu menerapkan prokes secara ketat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta Selatan, Rabu (9/6/2021).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta Selatan, Rabu (9/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMA Negeri 46 Jakarta siap melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 di Jakarta.

Kepala SMA Negeri 46 Jakarta, Carol Titaley, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas pendukung protokol kesehatan (prokes), mulai tempat cuci tangan hingga sarana isolasi mandiri bagi siswa atau tenaga pendidik yang memiliki gangguan kesehatan.

"PTMdi sekolah kami berlangsung dengan baik, dan tentu ingin berlangsung terus. Kami di SMA Negeri 46 Jakarta siap melanjutkan," katanya di Jakarta Selatan, Rabu (15/9).

Menurut Carol, pihak sekolah selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dalam pelaksanaan PTM. "Siswa yang tiba di sekolah wajib memakai masker, kemudian menucucitangan di air mengalir menggunakan sabun. Sebelum masuk kelas diukur suhu tubuhnya," katanya.

Carol menjelaskan, pihak sekolah juga sudah menyiapkan semua fasilitas pendukung prokes, seperti meja kursi yang terbatas di kelas, ruang UKS, dan ruang isolasi. "Setiap kelas hanya diisi 15 siswa dan hanya tiga kelas, sehingga hanya 45 siswa yang belajar pada PTM terbatas di sekolah setiap harinya," katanya.

Baca juga : PPKM Dilarang Berkerumun, Tapi Demo Anies Dibiarkan Polisi

Carol memastikan, siswa yang belajar di sekolah sudah disuntik vaksin dan dalam kondisi sehat untuk mengikuti PTM terbatas di sekolah. Siswa SMA Negeri 46 Jakarta, kata dia, saat ini sudah 90 persen yang disuntik vaksin, una mendukung kekebalan komunal dan mencegah virus pada siswa dan tenaga pendidik di sekolah.

Menurut Carol, di SMA Negeri 46 Jakarta hanya menyiapkan tiga kelas pada pelaksanaan PTM terbatas karena mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa maupun tenaga pendidik. "Dukungan orang tua juga menjadi penentu utama keberlangsungan PTM terbatas di sekolahnya," katanya.

Menurut Carol, dari 999 siswa SMA Negeri 46, sekitar 90 persen orang tua siswa juga mendukung kegiatan PTMterbatas dengan protokol kesehatan ketat. "Siswa yang kondisinya kurang sehat disarankan untuk mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah," kata carol.

Kepala SMK Negeri 32 Jakarta, Komariah juga menyatakan kesiapan sekolah yang dipimpinnya untuk melanjutkan pelaksanaan PTM terbatas di Jakata. Menurut Komariah, SMK Negeri 32 Jakarta selalu menerapkan prokes secara ketat untuk mencegah potensi penularan virus di tengah warga sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement