Selasa 14 Sep 2021 20:44 WIB

Wagub: Pembukaan Bioskop di Jakarta Masih Pembahasan

Pembahasan pembukaan bioskop di Jakarta akan selesai dalam waktu dekat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa pembukaan bioskop di Jakarta saat ini masih dalam pembahasan, meski pemerintah pusat telah memutuskan bioskop boleh kembali beroperasi di wilayah dengan status PPKM Level 3 dan 2. Pembukaan pariwisata masih bersifat terbatas.

"Sekarang ini sektor pariwisata baru dibuka, Ancol, TMII sudah mulai dibuka (uji coba), tapi untuk bioskop masih dalam pembahasan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Meski demikian, Riza memberi angin segar bahwa sarana hiburan bagi masyarakat itu bisa segera dibuka karena pembahasan akan segera dirampungkan."Kami meminta untuk bersabar ya, karena tidak lama lagi (pembahasan rampung)," ujar Riza.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa bioskop dapat kembali beroperasi pada wilayah dengan PPKM Level 2 dan 3, seiring dengan situasi yang semakin baik, serta implementasi protokol kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi yang semakin gencar.

"Pembukaan bioskop dengan kapasitas maksimal 50 persen pada kota-kota level 3 dan level 2, namun dengan kewajiban penggunaan aplikasi PeduliLindungi serta penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hanya penduduk dari yang wilayah terkategori zona hijauyang dapat memasuki area bioskop," kata Luhut.

Pemerintah hingga saat inimasih memberlakukan PPKM untuk seluruh wilayah Jawa-Bali dan di luar Pulau Jawa. Untuk wilayah Jawa-Bali, pemerintah akan melakukan evaluasinya setiap pekan untuk menekan angka kasus konfirmasi Covid-19.

Sementara dalam penerapan perpanjangan PPKM Level 4, 3 dan 2 periode 6-13 September 2021 menurut Luhut, terjadi penurunan tren kasus konfirmasi secara nasional hingga 93,9 persen dan secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu.Kemudian kini, jumlah kasus aktif juga turun di bawah 100 ribu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement