Selasa 14 Sep 2021 19:44 WIB

Varian Mu Buat Pintu Bagi Wisman tak Buru-Buru Dibuka

Penerbangan internasional hanya dibuka di dua bandara saja selama PPKM berjalan.

Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Inmendagri Nomor 42 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali mengatur regulasi pembatasan pintu masuk perjalanan penumpang internasional. Inmendagri menetapkan pintu masuk udara untuk perjalanan internasional hanya melalui Bandara Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi.
Foto:

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan, pemerintah tidak akan terburu-buru dalam membuka destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara (wisman) meskipun situasi Covid-19 mulai melandai. Tingkat kepatuhan dan kedisplinan masyarakat maupun pengelola destinasi masih harus ditingkatkan demi menecegah adanya gelombang baru penularan virus.

"Saya selalu dikejar-kejar kapan pariwisata dibuka untuk wisman, kita tidak mau terburu-buru dan sembrono," kata Sandiaga dalam Konferensi Pers Global Tourism Forum 2021, Selasa (14/9).

Sandiaga mengatakan, saat ini warga asing yang akan masuk ke Indonesia juga wajib melalui proses yang sangat ketat dimulai. Hal itu untuk memberikan rasa kepercayaan terhadap dunia bahwa Indonesia sangat menjaga keamanan dari potensi penularan Covid-19.

Hal itu pun diharapkan memberikan optimisme kepada pelaku industri pariwisata bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengatasi pandemi agar aman terkendali sehingga industri kembali bergeliat.

"Saat ini saya ingin sosialisasi yang baik terlebih dahulu ke seluruh pelaku pariwisata dan setelah siap, baru kita buka dengan penuh ketaatan dan kedisplinan," ujar Sandiaga.

Sebanyak 20 tempat wisata di wilayah Jawa-Bali mulai Senin (13/9) telah dibuka dalam masa uji coba khusus untuk wisatawan dalam negeri. Pemerintah bakal memantau ketat perkembangan aktivitas di tempat wisata untuk menjadi pertimbangan kebijakan selanjutnya.

Terdapat sejumlah syarat utama bagi destinasi untuk bisa dibuka. Yakni destinasi sudah tersertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf dan seluruh karyawan telah mendapat dosis vaksinasi secara lengkap.

"Harus diperhatikan durasi pengunjung, jarak antar pengunjung dan aktivitas touchless harus bisa diterapkan. Juga penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk screening masuk karena ini akan menjadi gold standard," kata Sandiaga.

Ia menyampaikan, meskipun kurva Covid-19 telah dalam tren penurunan, masyarakat tetap diminta untuk waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pemerintah, kata dia, terus melakukan evaluasi mingguan tujuannya agar bisa melakukan penyesuaian kebijakan yang dinamis sesuai kondisi riil.

"Uji coba 20 destinasi wisata ini akan menjadi bahan pertimbangan kami ke depan dan saya sampaikan kita memantau ketat destinasi yang saat ini mulai dibuka," ujarnya.

Chairman Indonesia Tourism Forum, Sapta Nirwandar, menambahkan, salah satu solusi yang bisa dilakukan saat ini bisa dengan mengadakan acara dengan sistem hybrid. Hal itu bisa diterapkan untuk industri MICE yang menjadi subsektor dari pariwisata.

Menurutnya, kegiatan-kegiatan MICE secara hybrid, dapat menjadi solusi bagi industri perhotelan karena mendapatkan dukungan selain tetap terselenggaranya berbagai agenda nasional maupun internasional.

Anggota DPR RI Mulyanto meminta Pemerintah untuk tetap waspada terhadap penyebaran varian baru Covid-19 di Indonesia. "Kita tidak ingin mengulang kesalahan, seperti merebaknya varian Delta yang dianggap remeh. Akibatnya banyak korban serta besarnya anggaran negara untuk penanganannya," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Selasa.

Mulyanto berharap Pemerintah harus lebih serius mengantisipasi kemungkinan masuk dan tersebarnya varian baru tersebut, sehingga tidak menyebabkan rakyat kembali menjadi korban. Mulyanto juga meminta Pemerintah segera melakukan riset secara cermat terhadap karakteristik varian baru itu, sehingga diketahui agenda aksi pencegahannya.

"Yang utama adalah pencegahan di pintu-pintu masuk bandara internasional. Jangan sampai terlambat atau lolos masuk tanpa terdeteksi," katanya pula.

Anggota Komisi VII DPR itu meminta Pemerintah menugaskan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan jaringan laboratorium lain, untuk melakukan penelitian serta mendeteksi pola penyebaran varian baru tersebut. "Selama ini jaringan laboratorium uji whole genome sequencing (WGS) mampu mendeteksi penyebaran varian Covid-19 yang telah ada di Indonesia," katanya.

photo
Penurunan kasus Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement