Selasa 14 Sep 2021 18:43 WIB

Ridwan Kamil Optimistis Pariwisata Jabar Bangkit 2022

Dalam situasi adaptasi kebiasaan baru endemi Covid-19 tetap ada pembatasan pengunjung

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Ratusan pekerja sektor transportasi dan pariwisata mengantri sebelum menerima vaksin COVID-19 di Sport Jabar Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Grab dan Good Doctor menggelar Grab Vaccine Center secara gratis yang diperuntukan bagi warga lanjut usia (lansia), pekerja sektor publik di bidang transportasi, pariwisata dan pekerja media di Kota Bandung.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Ratusan pekerja sektor transportasi dan pariwisata mengantri sebelum menerima vaksin COVID-19 di Sport Jabar Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Grab dan Good Doctor menggelar Grab Vaccine Center secara gratis yang diperuntukan bagi warga lanjut usia (lansia), pekerja sektor publik di bidang transportasi, pariwisata dan pekerja media di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprediksi sektor pariwisata bangkit awal 2022 jika kekebalan komunal (herd immunity) tercapai di mana sekitar 37 juta warga Jabar selesai divaksin akhir Desember 2021. 

"Saya memprediksi awal 2022 pariwisata akan normal lagi karena vaksin ditargetkan selesai, pandemi mudah-mudahan seperti ini terus sehingga kita betul-betul bisa move on dari pandemi ke endemi tinggal kami menata," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (14/9).

Emil mengatakan dalam situasi adaptasi kebiasaan baru endemi Covid-19 tetap akan ada pembatasan pengunjung di destinasi wisata. Tapi tetap, tidak akan seperti semula 100 persen. 

"Kami pasti batasi apakah 25, 50 atau 75 persen. Artinya pergerakan ada tapi dibatasi. Sampai kapan? Sampai presiden memproklamasikan merdeka dari penjajah yang namanya Covid. Tidak tahu kapan masker boleh dibuka. Sebelum hari proklamasi itu, mari kita beradaptasi," paparnya.

Khusus saat ini, kata dia, Pemprov Jawa Barat sudah mulai mengizinkan beberapa destinasi wisata untuk buka kembali. Namun,  pembukaan destinasi wisata di Jawa Barat ini akan disesuaikan dengan level atau tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah tersebut. 

Meskipun dibuka, kata dia, nantinya masih akan tetap ada pembatasan yang diberlakukan di objek wisata. Sehingga tidak ada kerumunan yang berpotensi menularkan virus. 

Selain itu, kata Emil, Pemprov Jawa Barat juga menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebagai alat untuk masuk ke objek wisata dan tempat umum lainya. "Jadi kesimpulan pertama pariwisata akan dibuka sesuai level PPKM. Kedua, kami menggunakan benteng seleksi melalui aplikasi Peduli Lindungi siapa yang masuk ke sana harus buktikan," katanya

Apalagi, kata dia, saat ini minat masyarakat untuk divaksin juga sangat tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengelola tempat umum yang mensyaratkan sertifikat vaksin untuk bisa masuk."Jadi sekarang vaksin bagus, orang berlomba-lomba karena syarat-syarat kegiatan publik dan akses ke ruang publik wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement