REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Proses pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah di Kota Sukabumi sudah merampungkan tahap verifikasi kelayakan sesuai standar protokol kesehatan. Dari 412 sekolah, ada sebanyak 177 sekolah baik tingkat TK, SD, dan SMP yang dinilai siap PTM terbatas.
''Dari 412 sekolah jenjang TK, SD dan SMP yang mengajukan kesiapan PTM secara terbatas, sebanyak 177 sekolah yang sudah siap,'' ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Yemmy Yohanni kepada Republika, Selasa (14/9). Adapun ke 177 sekolah tersebut yakni 18 dari jenjang TK, 119 dari jenjang SD dan 40 dari jenjang SMP dan ada 2 sekolah tingkat SMP yang belum siap.
Sementara yang belum lapor atau mengajukan, ada sekitar 233 sekolah dari 412 sekolah se-Kota Sukabumi. Sekolah yang belum mengajukan ke Disdik kemungkinan tak ada izin dari orang tua siswa. Sementara yang tidak disetujui lantaran masih ada kekurangan yang harus dilengkapi.
Menurut Yemmy, sekolah harus mempersiapkan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung penerapan protokol kesehatan. Langkah ini dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Yemmy mengatakan, pada Selasa ini untuk tingkatan SMP belum melaksanakan PTM karena masih dalam tahap persiapan. Meskipun unsur Forkopimda pada Senin (13/9) bersepakat PTM pada tingkatan SMP dan SMA.
Sebelumnya, unsur Forkopimda Kota Sukabumi bersepakat PTM terbatas dapat dilakukan mulai Selasa (14/9) untuk tingkatan SMP dan SMA sederajat.'' Forkopimda bersepakat pelaksanaan PTM sudah dapat dilakukan Selasa ini dan tetap dilaksanakan terbatas dan memperhatikan protokol kesehatan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Namun yang dapat melaksanakan PTM sementara ini baru SMP sederajat dan SMA sederajat.
Sementara untuk tingkat SD dan TK sederajat masih belum boleh tatap muka. Hal ini karena ingin melihat dampak atau efek setelah SMP dan SMA melaksanakan PTM.
Selain itu lanjut Fahmi, akan dibentuk satuan tugas terdiri unsur forkopimda untuk memantau kedisiplinan sekolah atau lembaga pendidikan yang menggelar PTM. Terutama dalam menerapkan protokol kesehatan.
Fahmi mengatakan, berdasarkan ketentuan para pelajar tidak harus semuanya tervaksinasi dulu. Namun kalau SMK akan dituntaskan pada pekan ini dan pelajar SMA pada pekan setelahnya.''Pembelajaran tatap muka diharapkan mempercepat vaksinasi ke pelajar,'' imbuh Fahmi. Kalau sekolah yang sudah PTM dapat memberikan kesempatan vaksinasi ke pelajar di sekolahnya.