REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Sedikitnya 50 rumah warga di Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut. "Banjir terjadi di enam desa akibat hujan lebat sehingga membuat air sungai di desa tersebut meluap hingga ke pemukiman warga," kata Kepala Seksi Trantib Kecamatan Tomini Nuryadin yang dihubungi dari Palu, Ahad (13/9) malam.
Ia mengatakan, enam desa terdampak banjir itu yakni Tingkulang, Tomini Utara, Ogotomubu Barat, Ogotomubu, dan Desa Ntaniuge. Pemerintah setempat mengaku, belum bisa memastikan berapa banyak rumah rusak berat, sedang dan ringan akibat dampak banjir tersebut.
"Sejumlah wilayah yang terendam memang sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi," ujar Nuryadin.
Dilaporkan, aparat desa setempat untuk sementara mengevakuasi warga ke tempat yang aman, bahkan sebagian dari mereka pergi ke rumah kerabat untuk mencari perlindungan. Ia menjelaskan, sejak beberapa terakhir cuaca di kabupaten itu tidak bersahabat, namun pada Minggu siang hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sehingga badan sungai tidak mampu menampung debit yang mengalir deras.
"Ketinggian air sekitar 100 centimeter. Air meluap 100-200 meter dari bantaran sungai," katanya menambahkan.
Camat Tomini Mukmin Muharam mengaku prihatin atas peristiwa ini yang menimpa warganya, sebab kurun waktu tiga bulan terakhir banjir sering melanda kecamatan tersebut. "Saya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penanganan sejumlah sungai, namun BPBD baru bisa merealisasikan anggaran pembangunan tanggul pada anggaran perubahan nanti, sementara normalisasi harus cepat dilakukan karena ini menyangkut keselamatan warga," kata Mukmin.
Guna mencari solusi atas penanganan banjir, ia berkoordinasi dengan sejumlah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah daerah pemilihan (Dapil) Parigi Moutong untuk penanganan darurat. "Anggota DPRD Sulawesi Tengah asal Parigi Moutong berjanji dalam waktu dekat meninjau sejumlah lokasi banjir di Kecamatan Tomini," tegas Mukmin.