Sabtu 11 Sep 2021 22:54 WIB

Anies Terperosok Got Kala Tinjau Gerakan Vaksinasi di Jakut

Saat menyapa warga di sebelah kirinya, Anies terperosok ke dalam got di Koja.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (8/9).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramai di media sosial video yang menunjukkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, terperosok ke dalam got. Insiden itu terjadi ketika Anies menyapa masyarakat yang memadati jalan, usai ia meninjau vaksinasi Covid-19 di Koja, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (11/9).

Saat Anies asyik menyapa masyarakat di sana, ia tak memperhatikan langkah di jalan kecil tersebut. Alhasil, saat menyapa warga di sebelah kirinya, dia terperosok ke dalam got.

Mendapati orang nomor satu di Jakarta itu masuk got, beberapa orang di sekitarnya langsung mendekati Anies dan menariknya ke atas. Anies yang masih mengenakan masker saat itu, terlihat bergetar karena masih merasa kaget.

Berdasarkan informasi, dalam kunjungannya ke Koja, Anies melakukan peninjauan vaksinasi yang digelar oleh forum RT/RW setempat. Di kesempatan itu pula, Anies mengatakan, Kota Jakut merupakan awal mula dari terbangunnya Provinsi DKI Jakarta.

Oleh sebab itu, dengan adanya permulaan Jakarta yang melekat di kota tersebut, Anies berharap, ada keamanan secara menyeluruh. "Khususnya bebas dari pandemi Covid-19. Karena itu, kita ingin semua warga terlindungi," ujar Anies saat meninjau vaksinasi kolaborasi di Koja, Jakut, Sabtu.

Dia menyebut, saat ini, lawan Jakarta dan Indonesia adalah virus Covid-19. Oleh sebab itu, Anies menganggap, gerakan vaksinasi yang baru saja dilakukan di Koja, menjadi salah satu solusi untuk melawan pandemi.

Khusus para tokoh yang berperan menyiapkan gerakan vaksinasi di Koja, kata Anies, tidak ada sambutan sama sekali. Sebaliknya, sambung dia, mereka dan puluhan orang di sana selaku pekerja kemanusiaan fokus untuk melayani pendaftaran, pemeriksaan dan vaksinasi.

"Terima kasih dan mari kita jaga terus. Tempat ini harus aman," kata mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement