Sabtu 11 Sep 2021 07:54 WIB

Vaksinasi Sasar 350 Warga di Pulau Flores NTT

Komunitas KILL Covid-19 menggelar misi sosial sekaligus wisata rohani di Ngada, NTT.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Vaksinasi di Pulau Flores, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Istimewa
Vaksinasi di Pulau Flores, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, NGADA -- Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILL Covid-19) menggelar misi sosial dalam membantu pemberian vaksinasi kepada warga sebanyak 350 orang di Pulau Flores, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Aksi sosial dilakukan sekaligus berwisata rohani di Rumah Retret Kemah Tabor, Mataloko.

Ketua Umum KILL Covid-19, Adharta Ongkosaputra menuturkan, banyak masyarakat di Pulau Flores yang belum mengikuti program vaksinasi, karena keterbatasan distribusi vaksin ke daerah. Pihaknya yang terdiri 10 orang relawan datang untuk membantu pemerintah mempercepat vaksinasi di Pulau Flores. 

"Kami dari KILL Covid 10 rombongan dari Jakarta.  Kami membantu puskesmas dan Dinas Kesehatan di Bajawa dalam memberikan vaksinasi. Kami juga merekomendasikan tempat ini (Kemah Tabor) menjadi daerah wisata rohani yang sangat cocok, tempatnya bagus dan udaranya sejuk," ucap Adharta di Kabupaten Ngada, Jumat (10/9).

Area Rumah Retret Kemah Tabor menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi massal warga. Bangunan yang didirikan pada 1932, ini menjadi saksi kegigihan masyarakat Bajawa dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Rombongan yang menginap di Kemah Tabor, mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Adharta bersama rombongannya sangat terpesona dengan keindahan alam dan sejuknya suasana Pulau Flores. Sehingga, ia optimistis, Bajawa sebagai ibu kota Kabupaten Ngada, bisa menjadi destinasi wisata rohani terbesar di Indonesia.

Menurut Adharta, Kemah Tabor terletak sempurna di tepi jalan yang menghubungkan Ende dan Bajawa. Lokasinya sangat strategis ditambah bangunannya yang unik dan memiliki nilai histori. "Maka Kemah Tabor merupakan salah satu spot menarik untuk dikunjungi di Ngada," tuturnya.

Adharta menyebut, warga di Desa Mataloko, Kecamatan Golewa, kabupaten Ngada, sangat antusias terhadap program yang diadakan komunitasnya. Banyak warga yang belum berkesempatan mendapat vaksin. "Vaksinasi dilanjutkan besok (Sabtu) di Seminari Tinggi, Bajawa, kurang lebih 1.500 warga, jadi mudah-mudahan bisa ditampung di sana," jelasnya.

Menurut Adharta, masyarakat di Kabupaten Ngada berharap bantuan dari pemerintah agar distribusi vaksin di daerah bisa lebih banyak. "Hari ini, untuk Kabupaten Ngada mendapat kurang lebih 4.000 vial, yang didistribusikan oleh kepolisian, TNI, dan Yellow Clinic," terangnya.

Berdasarkan pengamatan Adharta, koordinasi di Bajawa dalam program vaksinasi berjalan cukup baik. Hanya saja, minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan menjadi kendala dari program vaksinasi yang berada di NTT. Adharta berharap, masyarakat di NTT, khususnya Pulau Flores seluruhnya dapat divaksin.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pihaknya akan memperbanyak tenaga vaksinator untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di seluruh wilayah NTT. Sebagai wilayah kepulauan, ia ingin capaian vaksinasi dipercepat untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement