Jumat 10 Sep 2021 23:51 WIB

BPPTKG: Dua Kubah Lava Merapi Bertambah Tinggi

BPPTKG menyebut ketinggian kubah lava Merapi naik 1 hingga 5 meter

 Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan dua kubah lava Gunung Merapi sama-sama mengalami penambahan ketinggian berdasarkan pengamatan selama sepekan.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan dua kubah lava Gunung Merapi sama-sama mengalami penambahan ketinggian berdasarkan pengamatan selama sepekan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan dua kubah lava Gunung Merapi sama-sama mengalami penambahan ketinggian berdasarkan pengamatan selama sepekan.

"Ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar lima meter dan kubah tengah bertambah sekitar satu meter," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (10/9).

Perubahan morfologi Merapi berupa penambahan tinggi kubah lava itu diketahui berdasarkan hasil analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 3-9 September 2021. Selain bertambah tinggi, menurut Hanik, volume dua kubah lava Merapi juga meningkat.

Volume kubah lava barat daya yang pekan lalu masih sebesar 1.440.000 meter kubik, pekan ini bertambah menjadi 1.550.000 meter kubik, sedangkan volume kubah tengah yang sebelumnya 2.842.000 meter kubik menjadi 2.854.000 meter kubik. Gunung Merapi memiliki dua kubah lava baru yang sama-sama tumbuh. 

Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.

Sepanjang pengamatan selama sepekan, kata Hanik, Merapi satu kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter, sedangkan guguran lava teramati 129 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Dalam sepekan, Gunung Merapi tercatat mengalami satu kali gempa awan panas guguran (AP), dua kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 286 kali gempa low frekuensi (LF), 20 kali gempa fase banyak (MP), 1.491 kali gempa guguran (RF), 561 kali gempa hembusan (DG), dan empat kali gempa tektonik (TT).

"Kegempaan LF pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan dengan minggu lalu," katanya.

BPPTKG hingga saat ini mempertahankan status aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

"Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung," kata Hanik Humaida.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement