Rabu 08 Sep 2021 18:11 WIB

Indonesia Dijajah Belanda Yahudi, Bukan Kerajaan Belanda?

Benarkah Kerajaan Belanda yang Jajah Indonesia?

Kapal VOC di Pelabuhan Batavia.
Foto: Gehetna. nl
Kapal VOC di Pelabuhan Batavia.

IHRAM.CO.ID -- Oleh: Ridwan Saidi, Sejarawan, Budayawan Betawi, dan Politisi Senior

Indonesia dijajah orang Belanda 'bukan' kerajaan Belanda. Baik V0C, atau  Nederlandsch Indie mau pun Javasche Bank dibentuk Majlis Tinggi Yahudi "City of London" via Heeren van Zeventeen. Mereka Yahudi Belanda. Aneh! Kita berunding pada periode 1946-1949 melalui perundingan Linggar Jati, Renville, KMB sama pemerintah Belanda.

Durasi kolonialisme, apalagi dalam makna keseluruhan wilayah Indonesia, tidak selama 350 tahun. Itu angka pidato Sukarno bukan fakta historis.

Ini kenyataan yang ada:

1. Orang Belanda mulai ke Indonedia 1602. Terus-terusan?. Aneh! 30 Mei 1619 dinyatakan VOC berdiri dan sekaligus dianggap Indonesia mulai dijajah. Hari itu JP Coen ketemu Syahbandar Sunda Kalapa Arya Rana Manggala minta tanah, Dia tak dikasih, (baca laporan: van der Zee).

2. Sejak tahun 1602-1619 orang Belanda menginap di loji Sunda Kalapa. Dia harus bayar. Tahun 1619 orang Belanda ada yang tetap tinggal di loji Sunda Kalapa dan ada yang ke pulau Onrust. Onrust jadi markas mereka (orang Belanda) sampai dengan 1707.

Tahun 1707 berdiri Stadhuis, Balai Kota. Gedung ini bukan pusat pemerintah jajahan doang. Bersamaan dengan Stadhuis berdiri Synagog. Jadi yang menjajah kita orang Belanda Yahudi. Yang dikendalikan City of London.

VOC bubar 1799 karena bangkrut. City of London menunjuk empat orang komisaris untuk mendirikan Nederlandch Indie. Ini perseroan bukan aparat kerajaan. Gubernur Jendral ditunjuk oleh City of London bukan oleh kerajaan Belanda. 

3. Pada periode tahun 1799-1808 terjadi vacuum of power. Belanda dijajajah Prancis dari tahun 1808-1825. Daendels  selaku komandan tentara Prancis bentuk Nederlands Batav dan edarkan alat tukar..

3.1. Pusat Nederlands Batav mula-mula di gedong bikinan Perancis. Sekarang ini menjadi mesium seni rupa. Tak lama pindah karena orientasi ekonomi. Daendels bukan bisnis konsensional yang perlu dekat dengan pelabuhan. Dia ingin dekt dengan tambab  tapi emas.

3.2. Daendels tugaskan Luitenant (zeni) Gambier persiapkan tanah di selatan untuk bangunan dan defile militer. Pada keemudian tanah ini beken sebagai Lapangan Gambir. Perkantoran ada di Lapangan Banteng, seperti berbagai gedung  di Pejambon dan istana di Gambir. Untuk membangun semua itu perlu duit pan?

3.3. Daendels bikin Jalan Pos Anyer-Panarukan. Lho kok via Sumedang. Lagi-lagi Daendels tahu wilatan ini gudang mas. Panarukan? Zona ekonomi ini terbentang mulai dari Tuban, Gresik, Pasuruan, sampai Panarukan.

4. Pada tahun 1825 kekuasaan Perancis di Eropa tamat. Tahun itu juga bediri Nederlandsch  Indie dan langsung lakukan perang Diponegoro. 1828 berdiri Javasche Bank. 

5. Pada tanggal 6-7 Maret 1942 Nederlandsch Indie menyerah pada bala tentara Dai Nippon Taekoku. Yang menyerah bukan wakil kerajaan Belanda. 

6. Pada November 1945 tentara kerajaan Belanda secara geruisloos, diam-diam, masuk Indonesia menyusup di pasukan Sekutu. Manipulasi yang sukses. Penyusup ini dianggap mewakili penjajah. Seterusnya segala perundingan kita lalukan dengan penyusup tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement