Selasa 07 Sep 2021 09:10 WIB

Saipul Jamil Tampil di TV, Deddy Corbuzer-Ernest Sentil KPI

KPI melarang Saipul Jamil tampil di televisi usai penolakan masyarakat viral.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedangdut Saipul Jamil bebas dari penjara dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak. Saipul Jamil disebut sebagai penderita pedofilia atau predator seksual terhadap anak.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pesohor di Indonesia menyentil Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dinilai lambat bertindak setelah mantan narapidana kasus pedofilia, Saipul Jamil tampil di acara televisi. Deddy Corbuzier dan komika Ernest Prakasa masuk dalam deretan pesohor yang mengkritik penyambutan berlebihan untuk Saipul Jamil dan sikap lambatnya respon KPI atas munculnya Saipul di televisi.

Menurut Deddy, KPI tidak bergerak cepat untuk menindak hal tersebut. "Kenapa KPI diam saja Saipul Jamil euphoria sedangkan rakyat pada protes. Ya iyalah karena KPI sendiri ternyata. Ah sudahlah," kata Deddy dalam cicitannya di akun Twitter, Senin (6/9).

Kemudian, banyak netizen yang berkomentar dalam cuitan tersebut. Salah satunya akun Twitter @wolfiloney yang mengatakan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. "Jika om Deddy sudah bersuara, percayalah Indonesia sedang tidak baik-baik saja."

Lalu, akun lainnya @stillwithyy0u_ mengatakan artis di dunia hiburan tidak ada yang benar karena pada dasarnya KPI nya juga begitu. "Pantas entertainment indo gak ada yang bener kalau KPI nya aje bgitu wkwkwkw artis-artis yang real berbakat tenggelam sama orang-orang bodoh yang kebelet viral dan gak tau malu."

Namun setelah penolakan atas hadirnya Saipul Jamil di televisi viral, KPI baru bersikap. Meski dinilai terlambat, Ernest Prakasa mengapresiasi langkah KPI yang melarang Saipul Jamil menjadi bintang tamu di stasiun televisi.

Baca juga : Saiful Jamil Sang Pedofil: Sejarah Lahirnya Predator Anak

"UPDATE: KPI sudah melarang mantan napi pencabulan untuk jadi bintang tamu TV. Saya apresiasi langkah yang baik ini. Enak kan jadi kerasa KPI ada gunanya, bukan cuma ngeburemin n*n*n tupai di pilem kartun," kata Ernest dalam cicitannya di akun Twitter Ernest, Senin (6/9).

Ernest mengaku heran kenapa permasalahan seperti ini harus viral di media sosial terlebih dahulu baru ditindak. Sehingga ia berpikir kalau seperti ini terus jika ada perbuatan para artis atau tokoh lainnya yang negatif dan tidak patut dicontoh, hal yang paling pertama adalah mengadukan hal ini di media sosial.

"HALAH APA-APA TUH HARUS VIRAL DULU BARU DITINDAK! Iya sih. Tapi mending mana dibanding udah viral tetep kaga ditindak juga? Bersyukur aja lah. In a way, justru "viral dulu baru ditindak" ini bagus. Jadi kita tau, kalo ada masalah, harus lapor ke mana. LAPORLAH KE NETIJEN!," kata dia.

Kemudian, banyak netizen yang berkomentar dalam cuitan tersebut. Salah satunya akun Twitter @iqbalfd mengatakan semua ini harus menjadi pembelajaran. "Jadi, pembelajaran nih, pokoknya kalo ada hal-hal ga bener kudu demo online kayak kasus ini. Semua gerak, semua bersuara sesuai kapasitasnya hingga ada tindakan nyata dari yang punya kewenangan."

Lalu, akun Twitter lainnya @Ggnatalya mengatakan hal ini harus dikawal terus. "Kawal terus koh takutnya cuma isu isu biar adem aja. entah masalah peleceh seksual yang santuy masuk TV atau masalah pelecehan seksual yang terjadi di kandang sendiri. mantab".

KPI melalui akun Instagram resminya meminta seluruh lembaga penyiaran televisi untuk tidak membuat tayangan kebebasan Saipul Jamil yang dirayakan secara berlebihan...

Baca juga : Jokowi: Jangan Lengah, Covid-19 tak Mungkin Hilang Total

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement