REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah permintaan isi ulang oksigen di Bakorwil Kota Malang kian menurun. Kondisi ini berseiring dengan menurunnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang dan sekitarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Bakorwil Malang, Asep Kusdinar mengatakan, penurunan permintaan isi ulang oksigen mulai terjadi pada pertengahan Agustus lalu. Rata-rata jumlah permintaan isi ulang oksigen sekitar 30 tabung per harinya.
"Bahkan pernah dalam satu hari hanya ada 14 tabung saja yang diisi," ucap Asep kepada wartawan di Kota Malang, Senin (6/9).
Berdasarkan tren tersebut, Asep menilai, ini mengindikasikan penanganan Covid-19 di Kota Malang berjalan baik. Situasi ini tidak menutup kemungkinan depo pengisian ulang oksigen di Bakorwil Kota Malang akan ditutup. Namun selama ada permintaan dari masyarakat, pihaknya akan berusaha untuk terus melayaninya.
Menurut Asep, depo pengisian ulang oksigen di Bakorwil Kota Malang sudah berjalan sekitar 51 hari. Selama rentang waktu tersebut, sebanyak 2.305 orang dari Malang dan sekitarnya telah dilayani. Dari jumlah tersebut, total oksigen yang sudah disalurkan sekitar 3.332 meter kubik.
Sebelumnya, rata-rata ada 55 orang yang datang ke Bakorwil Kota Malang meminta isi ulang oksigen. "Dan kebutuhannya mencapai 79 meter kubik untuk penyembuhan Covid-19," jelasnya.
Sebagai informasi, Pemprov Jatim telah menyiapkan tujuh depo pengisian oksigen di beberapa daerah. Asep mengklaim, Bakorwil Kota Malang termasuk depo yang paling tinggi permintaannya. Pada 1 Agustus lalu, pihaknya sempat menerima permintaan 139 meter kubik oksigen dari 92 orang.