Selasa 07 Sep 2021 06:12 WIB

Semua Vaksin Efektif dan Aman, Masyarakat Jangan Khawatir

Menurut Airlangga, vaksin yang tersedia aman dan mampu melindungi masyarakat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas kargo menurunkan envirotainer berisi vaksin jadi Covid-19 Sinovac dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas kargo menurunkan envirotainer berisi vaksin jadi Covid-19 Sinovac dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah memastikan berbagai jenis vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia, aman dan efektif untuk masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta untuk segera ikut vaksinasi Covid-19 tanpa perlu memilih-milih merek vaksin.

"Semua merek vaksin berkhasiat untuk melindungi masyarakat, oleh karenanya tidak perlu memilih-milih dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia pada saat ini," ujar Airlangga dalam keterangan pers menyambut kedatangan lima juta dosis vaksin Sinovac secara daring di Jakarta, Senin (6/9).

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)

tersebut mengajak masyarakat tidak khawatir dengan efektivitas vaksin. Pasalnya, pemerintah selalu mengawasi proses vaksinasi di Indonesia untuk memastikan semua vaksin yang tersedia aman dan mampu melindungi masyarakat dari virus corona.

"Pemerintah memastikan keamanan atau safety, mutu atau quality, dan khasiat atau efikasi untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh dan vaksin yang telah disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM, rekomendasi dari ITAGI dan WHO serta para ahli," kata Airlangga.

Dia menuturkan, kedatangan lima juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk jadi tersebut merupakan bukti nyata pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan stok untuk mencukupi. "Penambahan yang baru datang pada siang hari ini sejumlah lima juta dosis, memastikan bahwa stok vaksin sudah aman," ucap Airlangga.

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko mengatakan, beragamnya pilihan jenis vaksin membuat masyarakat pilih-pilih dalam menerima vaksin, terutama kelompok masyarakat berpendidikan tinggi. Dia pun menegaskan, vaksinasi dapat mencegah tingkat keparahan pasien jika terinfeksi.

"Dalam prinsipnya semua vaksin memiliki efektivitas untuk menurunkan potensi terinfeksi dan mencegah tingkat keparahan yang dialami. Jadi sebaiknya masyarakat tidak pilih-pilih karena semua sudah dapat rekomendasi dari BPOM," kata Miko.

Dia menjelaskan, untuk mencapai herd immunity pada akhir 2021, diperlukan partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam program vaksinasi. Pasalnya, game changer pandemi bukan pada ketersedian vaksin, tetapi keinginan masyarakat untuk ikut vaksinasi.

"Dosis vaksin di Indonesia sudah ada 225 juta artinya harus ada 113 juta orang yang tervaksinasi. Kalau masyarakat menunda-nunda untuk mendapatkan vaksin tertentu, ini akan membahayakan diri sendiri dan bisa mengakibatkan herd immunity tidak tercapai pada 2021 ini," kata Miko.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk tidak berpuas diri terhadap capaian angka vaksinasi Covid-19. Dia juga berpesan, masyarakat tidak perlu khawatir kemampuan lima jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement