REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Kota Bogor akan segera melaksanakan uji coba pembelajaran tafap muka (PTM) terbatas, pada pekan ke-dua September. Oleh karena itu, DPRD Kota Bogor meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) agar menyiapkan kebijakan secara matang.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti memberikan beberapa catatan sebelum dimulainya simulasi PTM. Pertama, dia meminta agar Dinkes Kota Bogor menyiapkan sedikitnya 10 persen kasur untuk pasien anak-anak.
“Dikhawatirkan dengan adanya PTM ini akan terjadi lonjakan kasus positif, maka dari itu kami minta Dinkes menyediakan bed khusus anak. Dari 1140 bed yang ada, kami minta setidaknya 10 persen khusus anak. Karena anak kan kebutuhannya khusus ya,” kata Endah, Senin (6/9).
Selanjutnya, Endah meminta data riil vaksinasi anak dengan rentang usia 12 hingga 17 tahun. Sehingga, sehingga simulasi PTM di Kota Bogor sesuai dengan peraturan yang ada. Dimana jumlah anak yang sudah divaksin diatas 65 persen.
Sementara itu, kepada Disdik Kota Bogor, Endah meminta agar persiapan di setiap sekolah diperhatikan secara seksama. Petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan PTM, diminta untuk diserahkan agar DPRD bisa mengawasi secara tepat.
“Yang menjadi titik tekan kami di komisi IV adalah kita minta juklak dan juknis yang terbaru, yang sudah disesuaikan dengan revisi aturan Instruksi Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Wali Kota terbaru. Kemaren Disdik itu belum ada,” pungkasnya.
Sebelumnya, diketahui Pemkot Bogor melalui Disdik akan kembali melakukan uji coba PTM terbatas. Rencananya, uji coba ini akan terlebih dahulu dilakukan di SMP Negeri di Kota Bogor pada pekan kedua September.