REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, percepatan vaksinasi baik dalam hal distribusi maupun pelaksanaannya harus dilakukan dengan baik. Vaksinasi dinilai sebagai langkah penting dalam mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, setelah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan dan petugas publik, saat ini pemerintah bekerja ekstra melakukan vaksinasi kepada penduduk lanjut usia dan masyarakat umum. Khususnya usia di atas 12 tahun termasuk Ibu hamil.
Akselerasi vaksinasi ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri masyarakat agar beraktivitas kembali dan menggerakkan roda perekonomian.
"Perlu ditekankan, vaksinasi hanyalah salah satu strategi pemerintah dalam menanganani pandemi Covid-19," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta yang disiarkan secara virtual, Senin (6/9).
Pemerintah, lanjutnya, juga terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), termasuk menerapkan protokol kesehatan 3M dan terus meningkatkan kapasitas 3T. Ia menambahkan, saat ini mulai terlihat dampak positif vaksinasi serta PPKM.
"Dampak positif dari percepatan vaksinasi dan penerapan PPKM telah terlihat dengan adanya penurunan jumlah kasus aktif dan penurunan kasus tingkat sedang hingga berat," kata dia.
Ia menambahkan, tingkat kesembuhan nasional mencapai 92,8 persen yang berarti lebih besar dari tingkat kesembuhan global sebesar 89,4 persen.
Jumlah Kasus Aktif Nasional juga menurun 65,3 persen dibandingkan awal PPKM leveling pada 9 Agustus lalu dan BOR nasional dalam seminggu ini juga terjadi penurunan 76 persen. Meski begitu, Airlangga mengingatkan, pandemi belum berakhir.
“Meski terjadi tren penurunan, masyarakat harus tetap waspada. Semoga kerjasama yang baik dari semua pihak dalam penanggulangan pandemi Covid-19 khususnya program vaksinasi dapat terus dikembangkan sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional,” tuturnya.
Hari ini Indonesia kembali kedatangan vaksin produksi Sinovac. Hal tersebut merupakan kedatangan vaksin tahap ke-50 ke Indonesia sekaligus menjadi upaya nyata pemerintah dalam menjaga ketersediaan stok vaksin.
“Penambahan 5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang datang hari memastikan stok vaksin sudah aman,” kata Menteri Koordinator Bidang ujar Airlangga. Terhitung sejak kedatangan vaksin pertama pada Desember 2020, secara keseluruhan Indonesia telah menerima sekitar 225,4 juta dosis vaksin dalam berbagai merk, dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.