REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan optimistis target produksi padi sebesar 1,5 juta ton hingga akhir tahun 2021 bisa tercapai. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Pemprov Kalsel Syamsir Rahman di Banjarmsin Jumat mengatakan, kendati kini sedang dalam masa pandemi COVID-19 produksi padi di provinsi ini surplus bahkan cenderung meningkat.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kalsel, produksi padi mulai Januari hingga Juli mencapai 722.600 ton, kemudian di bulan Agustus produksinya meningkat menjadi 1,080 juta ton. Diperkirakan jumlah tersebut akan kembali bertambah hingga akhir tahun menjadi 1,5 juta ton atau melampau target yang ditetapkan awal 2021 sebanyak 1,2 ton.
Pencapaian target tersebut, tambah Syamsir layak disyukuri oleh seluruh pihak, mengingat selama 2021 Kalsel beberapa kali di landa banjir di daerah-daerah sentral penghasil padi."Produksi padi pada bulan Januari hingga Juli 2021 mencapai 722.600 ton dari total lahan panen seluas 196 ribu hektare," katanya.
Sedangkan pada Agustus, luas panen bertambah menjadi 280 ribu hektare yang diprediksi akan meningkatkan jumlah produksi hingga mencapai 1,80 juta ton. Sedangkan jika dilihat dari kebutuhan 4,3 juta penduduk Kalsel hanya diperlukan sekitar 400 ribu ton pertahunnya, artinya jumlah produksi padi di bulan Agustus sudah lebih dari dua kali lipatnya.
Menurut dia, meningkatnya produksi padi tersebut disebabkan karena dampak banjir yang ternyata membuat tanah pertanian menjadi subur, sehingga mendorong meningkatnya produksi padi petani.