REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta meminta pengurus RT/RW di kota tersebut segera menyisir dan mendata warga di wilayah tempat tinggalnya yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19."Data yang sudah diperoleh kemudian diunggah ke sistem yang sudah disiapkan. Harapannya penyisiran dan pendataan di wilayah bisa segera diselesaikan," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat (3/9).
Menurut Heroe, vaksinasi bagi warga Kota Yogyakarta yang masuk dalam data hasil penyisiran RT/RW tersebut direncanakan dilakukan setelah Kota Yogyakarta menyelesaikan vaksinasi untuk pelajar."Vaksinasi untuk pelajar ditargetkan selesai pada akhir pekan ini. Setelahnya, akan dilanjutkan vaksinasi bagi warga yang belum vaksin," katanya.
Meskipun total sasaran vaksinasi yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta mencapai 153 persen dari total penduduk Kota Yogyakarta, namun tidak semua warga yang menerima vaksin adalah warga dengan KTP Kota Yogyakarta. Capaian vaksinasi untuk warga Kota Yogyakarta baru sekitar 45 persen dari total vaksinasi atau sekitar 38 persen dari total penduduk yang memenuhi syarat vaksinasi atau berusia lebih dari 12 tahun."Tetapi, saat kami melakukan koordinasi dengan wilayah, banyak pengurus RT/RW yang mengatakan hampir semua warga sudah divaksin," katanya.
Oleh karenanya, Heroe berharap, warga Kota Yogyakarta tersebut sudah mengikuti program vaksinasi yang juga banyak digelar, seperti dari TNI, kepolisian atau dari instansi lain."Atau, bisa saja warga dengan KTP Kota Yogyakarta tersebut tidak berdomisili di Kota Yogyakarta, sehingga sudah mengakses vaksinasi di daerah lain," katanya.
Percepatan vaksinasi di Kota Yogyakarta dilakukan dengan harapan 70-75 persen warga sudah divaksin pada September 2021 atau menyelesaikan vaksinasi bagi seluruh warga pada Oktober. Heroe juga berharap, percepatan vaksinasi bisa menjadi bagian dari penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta yang akhir-akhir ini terus menunjukkan kecenderungan penurunan."Temuan kasus harian dalam beberapa hari terakhir sudah di bawah 50 kasus per hari, sekitar 30-40 kasus. Mudah-mudahan bisa semakin turun," katanya.