Kamis 02 Sep 2021 19:38 WIB

Sulsel Uji Coba Pabrik Benih Jagung untuk Target Swasembada

Pabrik benih jagung ini akan memproduksi sekitar 150 ton per hari.

Petani mengumpulkan jagung untuk dijemur di Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (9/8/2021). Petani setempat mengatakan harga jual jagung di tingkat petani naik dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 per kilogram akibat minimnya hasil panen di daerah itu.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Petani mengumpulkan jagung untuk dijemur di Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (9/8/2021). Petani setempat mengatakan harga jual jagung di tingkat petani naik dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 per kilogram akibat minimnya hasil panen di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai melakukan uji coba terhadap pabrik benih pertama yang telah dibangun di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, untuk memenuhi target swasembada jagung di wilayah itu.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Sulsel Muhammad Firda di Makassar, Rabu menyampaikan uji coba pabrik akan dilakukan hingga Oktober 2021.

"Operasi pabrik benih akan dilakukan pada Oktober 2021 yang merupakan hari jadi Pemprov Sulsel, sembari mempersiapkan seluruh kelengkapan dan kebutuhan pabrik untuk menghasilkan benih unggul jagung," kata Firda.

Saat ini, Dinas Pertanian mulai meminta para ahli untuk melakukan evaluasi terhadap hasil uji coba pabrik benih jagung tersebut. Termasuk menyiapkan para SDM dalam pengoperasian pabrik benih jagung pertama di Sulsel itu serta biaya operasionalnya.

"Kita persiapkan semuanya khususnya untuk transfer ilmu pengetahuan, mengajari langsung pelakunya, karena ini sangat tekhnis sekali. Sambil uji coba, kita operasionalkan dengan pendampingan kontraktor," ujar dia.

Pabrik benih jagung ini akan memproduksi sekitar 150 ton per hari yang diharapkan bisa mempermudah para petani memperoleh pupuk yang unggul dari Sulsel sendiri. Sebab kebutuhan benih jagung Sulsel berada di kisaran 6.000 hingga 7.000 ton.

Firda yang juga menjabat Asisten 2 Sulsel ini menyampaikan bahwa ke depannya, pabrik ini akan dikelola oleh Perusda yang diharapkan mampu menjadi penghasil swasembada benih jagung.

"Diharapkan pengelolaan Perusda bisa meningkatkan perekonomian, karena bukan hanya kebutuhan personil (Sulsel) tetapi juga untuk dipersiapkan sebagai kebutuhan daerah lain," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement