Kamis 02 Sep 2021 06:15 WIB

Wali Kota: Capaian Vaksinasi Anak di Ambon 20 Persen

Antusias masyarakat mengikuti pekan selebrasi vaksinasi mengalami peningkatan.

Pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pelajar mengikuti vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12 hingga 17 tahun di kota Ambon mencapai 20 persen atau 7.729 orang dari target 33.322 orang. Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, hingga 31 Agustus capaian vaksinasi anak usia 12 hingga 17 mencapai 7.729 orang, terjadi peningkatan yang signifikan seiring pelaksanaan pekan selebrasi vaksinasi yang digelar menyongsong HUT kota Ambon ke -446," katanya, Rabu (1/9).

Ia mengatakan, antusias masyarakat dalam mengikuti pekan selebrasi vaksinasi mengalami peningkatan jumlah penerima vaksin khususnya anak-anak. "Rata-rata setiap hari 1.500 hingga 2.000 anak-anak mengikuti vaksinasi, kita berharap hingga akhir pelaksanaan vaksinasi massal jumlah penerima bertambah," katanya.

Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan menyediakan tiga jenis vaksin, yakni Moderna 12 ribu dosis, Aztrazeneca dan Sinovac, masing-masing 10 ribu dosis. Sasaran vaksinasi adalah masyarakat yang sama sekali belum menerima vaksin atau belum menerima vaksin tahap kedua, ibu hamil, pemuda 18 hingga 30 tahun, serta anak usia 12 hingga 17 tahun. 

"Target awal adalah 4.460 orang yang divaksin sesuai dengan jumlah usia kota Ambon," ujarnya. Tetapi hingga hari ini jumlahnya terus meningkat. Dari total target vaksinasi 276.174 warga kota Ambon, sampai dengan saat ini telah terealisasi sebanyak 157.177 jiwa atau 57,3 persen. "Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan upaya vaksinasi massal yang terus digalakkan oleh pemerintah Kota Ambon dengan target pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity di akhir tahun 2021," katanya.

Vaksinasi kata Richard, bukanlah obat yang dapat menangkal atau menghindar dari virus Covid-19. Vaksin jenis apapun tidak akan mampu menghalangi penyebaran virus jika tidak disertai disiplin protokol kesehatan. "Jadi perubahan perilaku untuk taat protokol kesehatan dengan mengedepankan 5 M adalah kunci yang dapat melindungi diri dan keluarga kita dari virus bahaya ini," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement