Sulfikar mengungkapkan badan serupa CDC itu bisa memimpin penanganan wabah. Dengan demikian, nantinya tidak lagi diperlukan satuan tugas ataupun komite seperti saat melawan Covid-19 sekarang.
"Badan ini sangat penting, sangat kita butuhkan. (CDC) Itu model pengendalian wabah penyakit yang disontek banyak negara, seperti Jepang, Singapura, China, India, Taiwan, dan sebagainya, nah Indonesia tidak punya badan ini," ungkap Sulfikar.
Aliansi Ilmuwan Indonesia terdiri dari sejumlah ilmuwan Indonesia yang berkiprah di dalam dan luar negeri. Mereka berasal dari macam-macam latar belakang disiplin ilmu dan institusi.
Daftar sementara Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi adalah sebagai berikut:
1. Sulfikar Amir, PhD (Nanyang Technological University)
2. Pandu Riono, PhD (Universitas Indonesia)
3. Irma Hidayana, PhD (LaporCovid19.org/St Lawrence University)
4. Iqbal Elyazar, PhD (Eijkman-Oxford Clinical Research Unit).
5. Ines Atmosukarto, PhD (Australian National University)
6. Yanuar Nugroho, PhD (ISEAS-Yusof Ishak Institute)
7. Arief Anshory Yusuf, PhD (Universitas Padjadjaran)
8. Septian Hartono, PhD (Duke-NUS Graduate Medical School)
9. Dicky Pelupessy, PhD (Universitas Indonesia)