Selasa 31 Aug 2021 19:50 WIB

Pentingnya Transformasi Digital Healthcare

Bio Farma terus berinovasi dalam transformasi digital.

Rep: Dian Fath/ Red: Friska Yolandha
VP Digital & Information Technology PT Biofarma, Ervan Belyadi (layar atas) bersama Redaktur Republika Yeyen Rostiyani menjadi pembicara dalam acara talkshow Transformasi Digital Healthcare secara daring di Jakarta, Selasa (31/8).
Foto: Dok. Tangkapan Layar
VP Digital & Information Technology PT Biofarma, Ervan Belyadi (layar atas) bersama Redaktur Republika Yeyen Rostiyani menjadi pembicara dalam acara talkshow Transformasi Digital Healthcare secara daring di Jakarta, Selasa (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi digital saat ini menjadi hal yang sangat penting termasuk dalam bidang riset dan pengembangan produk seperti vaksin dan obat-obatan serta alat-alat kesehatan. VP Digital & Information Techonology PT Bio Farma, Ervan Belyadi mengungkapkan saat ini digitalisasi tidak bisa dilawan.

Oleh karenanya, Bio Farma terus berinovasi dalam transformasi digital. Hal ini mengingat Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi termasuk dalam bidang riset & pengembangan produk.

Lulusan terbaik, Pascasarjana Teknik Manajemen Industri Universitas Pasundan Bandung itu mengatakan, transformasi digital healthcare dilakukan sejalan dengan modernisasi infrastruktur Informasi dan Teknologi (IT) dan penggunaan IT untuk percepatan time-to-market dari seluruh produk BUMN Farmasi. Terlebih, dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, menjadikannya tantangan sendiri dalam transformasi digital helathcare.

Hal utama yang disiapkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di era digital . Serta tentunya fasilitas internet yang sudah memadai.

"Dengan Indonesia sebagai negara kepulauan seperti ini, fasilitas internet hingga ke Indonesia timur, menjadi suatu hal yang harus disiapkan," ujar Ervan dalam diskusi daring yang diselenggarakan Republika, Selasa (31/8).

Transformasi digital healthcare ini akan sangat bermanfaat, terlebih di kondisi pandemi seperti saat ini. Masyarakat yang ingin mengurangi kontak terlalu lama di rumah sakit bisa memanfaatkan transformasi digital healthcare.

Namun, sambung Ervan, bila ingin menjangkau hingga ke pelosok Indonesia, bukan hanya masyarakat saja yang harus melek digital. Setiap fasilitas kesehatan baik klinik atau apotek yang menyediakan obat juga harus disiapkan.

"Karena dengan adanya kepulauan Indonesia dengan daya jangkau internet menjadi satu hal yang sudah disiapkan, digital healthcare bisa masuk untuk mengisi konten, dengan ini disparitas pelayanan kesehatan di lokasi berbeda mulai bisa disamakan. Saya yakin bisa dilakukan dalam waktu yang cepat dan ini bisa terjadi," ujarnya.

Tentunya, hal ini tergantung dari kerja sama semua pihak di seluruh Indonesia. Terutama pemerataan internet, karena masih ada beberapa daerah yang masih belum terakses internet.

Biofarama sendiri telah menggandeng Google Cloud Indonesia dalam menyediakan layanan untuk mendukung transformasi digital Bio Farma, dan memberikan solusi layanan mencakup, big data analytics, artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML), modernisasi aplikasi, hingga manajemen keamanan dan identitas dan modernisasi infrastruktur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement