Selasa 31 Aug 2021 17:50 WIB

Komika Ini Khawatir Pancasila tak Dipahami Anak Muda

Kecanggihan Pancasila terbukti dari lima sila yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan

Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus Yulianto
Komika Arie Kriting
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Komika Arie Kriting

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komika Arie Kriting mengatakan, Pancasila adalah temuan ideologi yang paling canggih pada zamannya, sehingga bisa memelihara keutuhan bangsa Indonesia hingga kini. Namun, dia mengkhawatirkan, kecanggihan Pancasila itu tidak lagi dipahami anak muda zaman sekarang.

Karena, kata Arie, anak muda zaman sekarang melihat kecanggihan itu hanya dari teknologi, hanya dari kemajuan dunia digital, tetapi secara idelogis mereka sudah tidak lagi melihat ideologi yang canggih itu seperti apa. Padahal, menurut dia, Pancasila canggih sejak lahir dan sampai hari ini. 

"Itu masih akan sangat sesuai dengan kebutuhan bangsa kita," ujar Arie dalam dialog kebangsaan 'Pancasila Sebagai Nilai Etika dalam Pemerintahan' secara daring, Selasa (31/8).

Menurut dia, kecanggihan Pancasila terbukti dari lima sila yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, meskipun Islam yang menjadi mayoritas di Tanah Air, sikap toleransi dan rukun dalam sila pertama tetap diamalkan terhadap agama lainnya.

Namun, kecanggihan Pancasila yang tidak dibarengi dengan kecanggihan tata pemerintahan itu justru dapat makin mengikis rasa kepercayaan generasi muda terhadap Pancasila. Dia menilai rasa keadilan masyarakat penting untuk diperhatikan para penyelenggara negara.

"Kata-kata adil itu ditulis dua kali dalam Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab tidak cukup, ditulis lagi di sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, betapa rasa keadilan itu penting," kata Arie.

Selain adil, poin adab yang disebutkan dalam Pancasila pun perlu diamalkan. Seluruh pihak wajib menjunjung nilai beradab dalam hal apa pun, termasuk menyampaikan pendapatnya melalui medium apa pun, seperti media sosial.

"Itu menurut saya poin beradab ini kadang-kadang mulai tergerus, padahal Pancasila sudah ngasih tahu, kamu kalau misalnya jadi bangsa Indonesia harus beradab, selain adil kita juga harus beradab," tutur dia.

Di sisi lain, ketika masyarakat sudah menyampaikan pendapat atau kritik sesuai nilai-nilai Pancasila, akan menghadapi tantangan juga dari sejumlah pihak. Serangan di luar konteks pun bisa dilontarkan beberapa pihak terhadap orang yang menyampaikan aspirasinya.

"Jangan kata bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu hanya ketika kita memberontak terhadap pemerintah atau tidak percaya Pancasila, tidak juga. Dari saya sebagai pegiat sosial, sering kali kita temui ketika kita memberikan kritik, bahkan sudah kasih solusi tetap aja," kata Arie.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement