Selasa 31 Aug 2021 09:00 WIB

Jamu Akar Dewa Disebut Efektif Mengobati Covid-19

Jamu Akar Dewa tidak mengandung bahan kimia dan aman untuk dikonsumsi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
CEO Jamu Akar Dewa, Jonsun Wakum mengatakan, jamu herbal yang diproduksi perusahaannya efektif mengobati dan meringankan gejala yang timbul akibat Covid-19. Itu tak lain karena jamu yang diproduksi sejak tahun 2000 itu murni berbahan dasar rempah nusantara seperti jahe, jinten hitam, temulawak, secang, daun sambiloto, dan sebagainya
Foto: istimewa
CEO Jamu Akar Dewa, Jonsun Wakum mengatakan, jamu herbal yang diproduksi perusahaannya efektif mengobati dan meringankan gejala yang timbul akibat Covid-19. Itu tak lain karena jamu yang diproduksi sejak tahun 2000 itu murni berbahan dasar rempah nusantara seperti jahe, jinten hitam, temulawak, secang, daun sambiloto, dan sebagainya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--CEO Jamu Akar Dewa, Jonsun Wakum mengatakan, jamu herbal yang diproduksi perusahaannya efektif mengobati dan meringankan gejala yang timbul akibat Covid-19. Itu tak lain karena jamu yang diproduksi sejak tahun 2000 itu murni berbahan dasar rempah nusantara seperti jahe, jinten hitam, temulawak, secang, daun sambiloto, dan sebagainya. "Ini efektif untuk mengobati Covid-19. Saya sudah membuktikannya sendiri, karena saya juga kan penyintas Covid-19," ujar Jonsun (30/8).

Jonsun menegaskan, Jamu Akar Dewa yang diproduksi keluarganya secara turun temurun tidak mengandung bahan kimia dan aman untuk dikonsumsi. Selain efektif meredakan gejala Covid-19, jamu tersebut juga diakuinya memiliki banyak khasiat lainnya.

Seperti untuk melancarkan peredaran darah, melancarkan pencernaan, mencegah diabetes, menjaga kadar gula, mengatasi hipertensi, mengobati radang, melawan infeksi, dan manfaat lainnya. "Namanya rempah kan banyak banget khasiatnya," ujarnya.

Jonsun mengatakan, di tengah pamdemi Covid-19, pihaknya juga terus berupaya membantu masyarakat, utamanya yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri. Yakni dengan membagi-bagikan jamu tersebut kepada mereka yang menjalani isolasi mandiri, dengan harapan bisa segera sembuh.

 

Jonsun menjelaskan, jamu herbal yang diproduksi turun-temurun tersebut sebenarnya pernah menjadi buruan masyarakat, tepatnya di rentan tahun 2000 hingha 2010-an. Tidak saja menjadi buruan masyarakat Indonesia, Jamu Akar Dewa bahkan pernah diekspor hingga ke India.

Sayangnya, sekitar 2010, banyak pihak tidak bertanggung jawab yang memalsukan produk tersebut. Bahkan tidak sedikit dari produk palsu yang mengatasnamakan Jamu Akar Dewa itu yang dicampuri bahan kimia. Sampai akhirnya pada 2012, BPOM menyatakan Jamu Akar Dewa mengandung bahan kimia.

"Jadi ketika BPOM mengumumkan Jamu Akar Dewa ada bahan kimianya, itu sebenarnya produk yang dipalsukan orang. Kita yang dirugikan," ujar Jonsun.

Merasa tidak pernah memproduksi jamu dengan campuran bahan kimia, Jonsun pun mengajukan gugatan ke pengadilan. Di pengadilan pun dinyatakan Jamu Akar Dewa yang diproduksi keluarganya tidak mengandung bahan kimia dan aman untuk dikonsumsi."Masuk pengadilan. Di pengadilan tidak terbukti kita ada BKO (bahan kimia obat)" kata Josun. adv

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement