Kamis 26 Aug 2021 11:59 WIB

PPP Klaim Masuknya PAN ke Koalisi tak Terkait Reshuffle

Koalisi ini bagian dari konsolidasi untuk penanganan pandemi Covid-19.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.
Foto: Republika/nawir arsyad akbar
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi mengucapkan selamat atas bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurutnya, ini bagian dari konsolidasi untuk penanganan pandemi Covid-19.

"Kita pikirkan bagaimana mengkonsolidasikan semua kekuatan untuk kerja-kerja penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Arwani saat dihubungi, Kamis (26/8).

Ia mengatakan, pertemuan tujuh partai politik koalisi Jokowi tak membahas perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju. Bergabungnya PAN justru menambah kekuatan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

"Tidak ada (pembahasan reshuffle). Masuknya kekuatan politik baru atau siapapun itu untuk memperkuat kebersamaan seluruh kekuatan politik atau komponen bangsa di dalam melakukan kerja-kerja di masa pandemi Covid ini," ujar Arwani.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, menyampaikan poin-poin usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai koalisi pemerintahan. Salah satu hal yang ia sampaikan adalah Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sahabat baru koalisi.

Baca juga : Bergabungnya PAN Beri Energi Positif untuk Jokowi-Ma'ruf

"Sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang didampingi Sekjen Eddy Soeparno. Sahabat baru kami dalam koalisi semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan," ujar Plate di rumah dinasnya, Jakarta, (25/8).

Ia menegaskan, pertemuan tersebut bukanlah membahas pelebaran koalisi meski PAN diundang langsung oleh Jokowi ke Istana. Hadirnya PAN akan melebarkan kegotongroyongan Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Tentu sebagai sahabat baru dalam koalisi, itu menyampaikan pandangan-pandangan. Apalagi Pak Zulkifli mantan ketua MPR, jadi perspektif MPR sangat kental," ujar Johnny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement