Rabu 25 Aug 2021 07:08 WIB

Wiku: Sinkronisasikan Data Kematian

Angka kenaikan kematian saat ini terjadi di 33 provinsi di Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Pekerja dengan alat pelindung diri menurunkan peti jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Pekerja dengan alat pelindung diri menurunkan peti jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus melakukan perbaikan data kematian melalui proses sinkronisasi antara pusat dan daerah. Karena itu, pemerintah daerah agar terus melakukan sinkronisasi dengan kementerian dan lembaga terkait jika masih terdapat perbedaan data.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, selalui sinkronisasi ini, data kematian yang menjadi navigasi penanganan Covid-19 dapat lebih akurat. Sehingga, kebijakan yang dihasilkan menjadi lebih tepat sasaran. 

"Saat ini pemerintah juga telah menggunakan kembali data kematian dalam indikator penilaian levelling PPKM," kata Wiku dalam konferensi pers, Selasa (24/8).

Wiku menyebut, kenaikan kasus kematian di Indonesia hingga saat ini masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Bahkan, angka kenaikan kematian saat ini terjadi di 33 provinsi di Indonesia.

Satgas mencatat penurunan kasus hanya terjadi di satu provinsi saja yakni Kalimantan Tengah yang turun 0,03 persen dari 2,91 persen di minggu lalu menjadi 2,88 persen di minggu ini. Dari 33 provinsi yang mengalami kenaikan, terdapat 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi di minggu ini yaitu Jawa Tengah naik 0,32 persen, Lampung dan Gorontalo naik 0,3 persen, Bali naik 0,24 persen, serta Bengkulu naik 0,17 persen.

Baca juga : Wiku: Uji Coba Pembukaan Mal Diperluas ke Solo Raya dan DIY

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement