REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) menyerahkan bantuan layanan kesehatan tahap pertama berupa empat unit mobil ambulans kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Direktur Utama Taspen Antonius NS Kosasih mengatakan rencananya sebanyak 23 unit mobil ambulans secara bertahap yang akan diserahkan pihaknya kepada BP2MI dalam bantuan layanan kesehatan bagi para pekerja migran ini.
"Kami sebagai bagian dari BUMN yang diinisiasi BUMN memulai tahap pertama dari sumbangan 23 ambulans, kami memulai empat ambulans yang kami sampaikan melalui CSR," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/8).
Menurutnya mobil ambulans memiliki fasilitas multifungsi, baik kepentingan kesehatan maupun ketersediaan keranda jenazah. Hal ini diyakini dapat membantu tugas BP2MI dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para pekerja migran Indonesia yang baru tiba dari negara penempatan.
"Kami harapkan bisa menjadi pemicu untuk menyebarkan kebaikan bagi lingkungan masyarakat, kami tunjukkan melalui partisipasi aktif kepada masyarakat, khususnya pahlawan devisa," ucapnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan penyerahan mobil ambulans dilakukan sebagai upaya pihaknya bersama BP2MI dalam menjamin keselamatan para pekerja migran yang bekerja di luar negeri.
"Memang sesuai dengan instruksi bapak presiden bahwa penting sekali kita harus menjaga pekerja migran dari ujung rambut sampai ujung kaki," ucap Erick.
Menurutnya penyerahan ambulans dirasa penting mengingat saat ini ancaman penyebaran virus Covid-19 masih melanda di berbagai negara. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan juga bakal mengancam kesehatan para pekerja migran yang bekerja di negara-negara penempatan.
"Tentu hari ini sangat amat penting, dengan kondisi Covid-19 ini kami mencoba mendukung program yang ada bagaimana melayani fasilitas kesehatan," ucapnya.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengapresiasi langkah dari Kementerian BUMN melalui PT Taspen dalam penyerahan mobil ambulans. Adapun total ada empat unit mobil ambulans yang diserahkan secara simbolis oleh PT Taspen ke BP2MI kepada UPT Wilayah Pusat, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Terima kasih ini mewakili 4,2 juta PMI yang tercatat resmi dan juga tentu lima juta pekerja migran yang tidak tercatat yang juga pasti tetap mendapatkan perlakuan yang sama jika ada PMI dan keluarga yang meninggal maupun yang sakit," ucap Benny.
Kendati, satu unit ambulans yang diserahkan kepada UPT Wilayah Pusat kata Benny, unit tersebut sudah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Hal tersebut kata dia mengingat tingginya angka pekerja migran yang sakit bahkan meninggal dunia yang tiba dari negara penempatan.
"Ya kita sudah distribusikan ambulans satu BP2MI pusat karena memang pintu masuk Bandara Soetta angkanya sangat tinggi baik jenazah maupun yang sakit," imbuhnya.