Senin 23 Aug 2021 15:58 WIB

DKI: Tol Kelapa Gading-Pulo Gebang tak Tambah Kemacetan

Jalan arteri yang berada di bawah ruas tol tersebut juga akan diperlebar. 

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menilai, pembangunan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang tidak akan menambah kemacetan lalu lintas di area sekitarnya. (Foto: Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang)
Foto: Kementerian PUPR
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menilai, pembangunan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang tidak akan menambah kemacetan lalu lintas di area sekitarnya. (Foto: Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menilai, pembangunan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang tidak akan menambah kemacetan lalu lintas di area sekitarnya. Sebab, dia mengatakan, jalan arteri yang berada di bawah ruas tol tersebut juga akan diperlebar. 

"Kalau menambah kemacetan enggak juga ya justru yang arteri di bawahnya ini yang nantinya akan kita buat juga. Jadi akan menjadi lebar juga karena ada tol di atasnya," kata Hari dalam diskusi virtual, Senin (23/8).

Baca Juga

Hari menjelaskan, sebelum pembangunan enam ruas tol itu dilakukan, Pemprov DKI sudah melakukan berbagai kajian. Termasuk memperkirakan di mana saja titik-titik lokasi yang akan timbul kemacetan. 

"Mudah-mudahan tidak terjadi lah (kemacetan), karena memang sudah ada kajian lama dan ini sudah dikerjakan mulai berapa tahun yang lalu. Mulai dari segmen satu di Bekasi," ujarnya. 

Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Putut Marhayudi pun mengatakan, tujuan pembangunan ruas tol tersebut adalah untuk memperlancar lalu lintas di daerah sekitar Ibu Kota. Kemudian, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menumbuhkan serta menunjang pertumbuhan ekonomi. 

"Jadi pembangunan jalan tol itu seharusnya bukan menambah kemacetan yang menjadi poin perhatian kita, tetapi bagaimana pembangunan jalan tol ini menjadi stimulus pembangunan daerah di sekitar Jakarta," jelas Putut. 

Selain itu, menurut Putut, Pemprov DKI juga telah menyiapkan berbagai dan rekayasa lalu lintas yang diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan. "Untuk kemacetan itu sendiri saya rasa yang terkait stakeholder maupun pimpinan di bawah Pak Hari tentunya sudah mempersiapkan strategi dan rekayasa lalu lintas yg diperlukan," tutur dia. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini, Senin (23/8) meresmikan enam ruas jalan tol dalam Kota Jakarta segmen Kelapa Gading-Pulo Gebang. Jalan tol sepanjang 9,3 km ini pun sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Ia mengatakan, selesainya pembangunan jalan tol ini melengkapi bagian dari jalan tol Metropolitan Jabodetabek dan bagian dari lingkar dalam dan lingkar luar Jakarta. Presiden berharap, selesainya pembangunan jalan tol Pulo Gebang-Kelapa Gading ini akan mempercepat distribusi logistik dan meningkatkan daya saing komoditas.

Karena jalan tol ini juga terkait dengan kawasan ekonomi khusus Marunda dan terhubung juga dengan jalan tol Tanjung Priok. "Sehingga jalan tol ini akan memperkuat daya saing kita dan juga mobilitas orang di Jakarta semakin baik dan mobilitas barang antara kota Jakarta dan sekitarnya juga akan semakin baik," ujar Jokowi.

Jokowi juga berharap, skema pembiayaan pembangunan jalan tol ini juga dapat dilakukan di proyek jalan tol lainnya sehingga dapat mempercepat penyelesaian pembangunan. Yaitu memadukan anggaran bauran pendanaan baik itu antara kementerian dan BUMN, kementerian, BUMN dan swasta atau model KBBU. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement