REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Jumlah pasien Covid-19 tanpa gejala yang melakukan isolasi secara terpusat (isoter) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bertambah signifikan. Kondisi tersebut terjadi setelah Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mendapat peringatan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Hari ini jumlah pasien tanpa gejala di Wisma Kemendagri, Kemang tercatat ada 68 orang, dari total ketersediaan 84 tempat tidur," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Jumat (20/8).
Pasalnya, saat kedatangan Luhut ke Kabupaten Bogor pada Sabtu 14 Agustus 2021, jumlah pasien OTG di tempat isoter yang berlokasi di wilayah utara Kabupaten Bogor itu hanya berjumlah empat orang. Ade Yasin mengaku terpaksa bertindak tegas meminta para pasien yang isolasi mandiri untuk menempati lokasi isoter.
Menurutnya, isolasi mandiri bagi pasien OTG cenderung rentan menularkan virus dari pasien kepada anggota keluarga yang tinggal serumah. "Jadi kata Pak Menteri itu tempat isoter jangan dikosongkan, karena itu ada fasilitas untuk oksigen, makan juga ditanggung. Kecuali (rumah) yang memenuhi syarat. Kamar terpisah, kamar mandinya dan lain lainnya terpisah juga," kata Ade Yasin.
Di samping itu, tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kabupaten Bogor terus menurun, kini hanya di angka 30,23 persen dari total ketersediaan 1.452 tempat tidur. Angka BOR RS di wilayahnya berangsur menurun setelah sempat memuncak hingga 97 persen pada bulan Juli 2021.
Kemudian, penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU di Kabupaten Bogor juga terus menurun. Kini BOR ICU 43,37 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka keterisian sepekan terakhir yang masih di atas 50 persen dari total ketersediaan 166 tempat tidur ICU.