REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali mendapatkan stok vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat, Jumat (20/8). Kali ini jenis vaksin yang diterima merupakan vaksin Pfizer sebanyak 10.725 dosis.
Kedatangan vaksin tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno. Dia mengatakan, total 11 box tray vaksin tersebut dikirim langsung dari bandara ke Puskesmas Bogor Timur dan Puskesmas Tanah Sareal.
“Jadi tadi tuh total 11 box tray dan pengiriminannya tadi dari bandara langsung ke Puskesmas Bogor Timur sebanyak enam box, dan Puskesmas Tanah Sareal sebanyak lima box,” kata Retno kepada Republika, Jumat (20/8).
Retno memaparkan, dalam satu box tray terdapat 195 vial. Dimana, setiap vial memiliki enam dosis. Sehingga, jika dihitung, Puskesmas Bogor atimur mendapatkan 5.850 dosis vaksin. Sedangkan Puskesmas Tanah Sareal mendapatkan 4.875 dosis.
“Jadi total yang saya terima berarti 10.725 dosis untuk dosis 1 dan 2. Interval penyuntikannya 21 hari,” ujarnya.
Retno menjelaskan, penyimpanan vaksin Pfizer berbeda dengan vaksin Sinovac dan Astrazeneca yang sudah diterima Kota Bogor. Yakni, harus disimpan dengan suhu beku -90 hingga -70 derajat celcius. Sehingga, harus dilakukan penggantian dry ice setiap tiga hari sekali.
“Jadi penyimpanannya harus ada tempat khusus. Kemudian dijaga suhunya, itu dalam 30 hari harus sudah habis,” ujar Retno.
Vaksin Pfizer ini diberikan untuk sasaran masyarakat umum, dengan usia di atas 12 tahun. Retno mengatakan, efek samping dari penyuntikan vaksin ini sama saja seperti vaksin Covid-19 lainnya.