REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bergerak cepat guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 varian delta di daerah setempat.
"Kami akan melakukan penelusuran kontak secara ketat dan cepat di beberapa tempat dianggap mencurigakan terjadinya sebaran varian delta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Belitung, Joko Sarjono di Tanjung Pandan, Kamis.
Ia mengatakan, penularan COVID-19 varian delta diketahui lebih cepat jika dibandingkan dengan COVID-19 varian sebelumnya."Penularan varian ini lebih cepat seperti yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah," katanya.
Maka dari itu, lanjut Joko, perlu dilakukan upaya cepat dan sistematis dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 varian delta di daerah itu."Dari satu kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi varian delta kami akan inventarisir kontaknya kemana saja sehingga punya peta gambaran penularan untuk memutus mata rantai penyebarannya," ujar dia.
Dirinya berharap, masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian delta."Protokol kesehatan harus lebih diperketat dan ditingkatkan," katanya.
Satgas COVID-19 Kabupaten Belitung sebelumnya mengumumkan adanya penemuan kasus COVID-19 varian delta. Direktur RSUD Marsidi Judono Belitung, dr. Hendra, Sp.An dalam keterangan persnya mengatakan dari enam sampel pasien COVID-19 yang diperiksa lima diantaranya dinyatakan positif COVID-19 varian delta.
Pemeriksaan tersebut dilakukan di laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) sesusai ketentuan Kementerian Kesehatan beralamat di jalan Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan."Hasilnya dari enam sampel tersebut lima diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19 varian delta," ujarnya.