REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanganan Covid-19 di Jakarta telah mengalami perbaikan yang signifikan. Salah satu indikatornya, yaitu terkait positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
"Yang paling sederhana saja, positivity rate kita, ini bukan positivity harian saja, tetapi rata-rata selama satu minggu saat ini sudah 7,6 persen," ungkap Anies.
Dia menjelaskan, batas aman posivity rate berada di bawah 10 persen. Namun, kata dia, berdasarkan ketentuan WHO, idealnya angka positivity rate sebesar 5 persen.
"Oleh karena itu, Pemprov DKI akan terus berupaya menangani pandemi Covid-19 agar angka positivity rate dapat terkendali dengan berada di bawah 5 persen," ujarnya.
Sementara itu, indakator perbaikan lainnya adalah reproduction number (Rt) atau angka penambahan kasus yang terjadi di lapangan. Anies mengatakan, RT di Jakarta telah mengalami penurunan setelah sempat berada pada angka 5. Meski demikian, dia menyebut, selama hampir dua pekan, RT di Ibu Kota tidak berubah.
"Selama 12 hari ini, itu berada di angka 1,00, nggak bergerak. Kita ingin itu turun lagi karena pandeminya dikatakan turun kalau reproduction rate-nya di bawah 1. Dengan begitu, artinya jumlah orang yang terkena (virus corona) menjadi lebih kecil," ujar dia.
Di sisi lain, Anies menyebut, masih ada sekitar 3 juta warga Jakarta yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19. Kata dia, masyarakat tersebut umumnya memiliki mobilitas yang rendah.