REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aurel Febrina (15 tahun), anggota Tim 8 Paskibraka 2021 asal Lampung diterima Anggota IV BPR-RI Isma Yatun di kantornya, Kamis (19/8). Isma Yatun mengapresiasi Aurel yang jauh dari pelosok Provinsi Lampung hingga lolos menjadi salah satu peserta Paskibraka tingkat nasional.
Kedatangan Aurel, putri nelayan asal Krui, Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung tersebut untuk bersilaturahmi, setelah sukses menunaikan tugas kenegaraan mengibarkan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2021. Aurel didampingi Asdep Kemenpora Ibnu Hasan dan Pembina Paskibraka Asti.
“Semua mengapresiasi Aurel dan puluhan anak lainnya, yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebab, mengemban tugas menjadi Paskibraka merupakan tugas yang berat,” kata Isma Yatun dalam keterangan persnya saat menerima kedatangan Aurel Febrian di Kantor BPK Jakarta, Kamis (19/8).
Aurel Febrina, siswi kelas 10 jurusan IPA SMA Negeri 1 Krui, Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Anak kedua dari dua besaudara pasangan Arjuna dan Aprisah Firda tersebut merupakan keturunan dari Sai Batin Lamban Gedung Karya Kartadilaga, Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Sebagai anak nelayan yang hidup dari penghasilan ikan di pesisir laut barat Provinsi Lampung tersebut memiliki keturunan sama dengan Isma Yatun, dan juga Ketua DPR-RI Puan Maharani (anak Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri).
Aurel, Isma Yatun, dan Puan Maharani sama-sama keturan Sai Batin Lamban Gedung Kary Kartadilaga Pulau Pisang. Pulau Pisang sebuah pulau di ujung barat Provinsi Lampung, yang memiliki nilai historis pada zaman kolonial.
“Kedatangan Aurel tersebut, seperti anak yang menyambangi orang tuanya,” kata Oking Ganda Miharja, paman Aurel Febrina yang juga mantan ketua DPC PDIP Pesisir Barat kepada Republika.co.id, Kamis (19/8).
Kisah Aurel menuju Istana Merdeka yang tergabung dalam kelompok delapan pengibar Bendara Merah Putih sangat panjang. Anak nelayan yang berdomisili di Pasar Tengah Krui, tersebut mulai ikut seleksi tingkat sekolah, kabupaten, hingga provinsi.
Arjuna (48 tahun), bapak Aurel, mengaku tidak menyangkan anaknya yang pendiam dan penurut tersebut dapat berkiprah di tingkat nasional sebagai anggota Paskibraka tahun 2021. “Tidak menyangka kalau di rumah pendiam, penurut, walaupun anak nelayan bersyukur bisa berprestasi sampai istana,” katanya.
Aurel bertinggi berat 167 cm dan 55 kg, selama di sekolah tidak begitu menonjol dalam prestasi di sekolah, namun memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk tetap bersaing hingga tingkat nasional. Selepas SMA, ia bercita-cita akan masuk sekolah kedinasan.