Kamis 19 Aug 2021 17:50 WIB

Rangkul Crowde, UNCDF Ajak UMKM Berkembang saat Pandemi

Inkubasi ini akan mulai berjalan pada September 2021.

Ilustrasi UMKM.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Ilustrasi UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UN Capital Development Fund (UNCDF) merangkul Crowde untuk menyalurkan permodalan bagi kaum perempuan yang menjalankan usahapertanian melalui program Women Enterprise Recovery Fund (WERF). Menurut penelitian yang dikeluarkan oleh The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), masa pandemi ini telah mendorong 150 juta orang di dunia ke dalam kemiskinan di tahun 2021. 

Crowde sebagai korporasi Indonesia yang terpilih menjadi mitra UNCDF untuk bersama menjalankan program WERF, berharap bisa membuka peluang yang lebih besar bagi para perempuan Indonesia. Ini agar mereka dapat memiliki kesempatan hidup lebih baik terutama di masa pandemi melalui usaha disektor pertanian, baikon-farm maupun off-farm.

Kenyataannya, banyak UMKM yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh perempuan. Menurut data Bank Indonesia, setidaknya ada 57,83 juta UMKM di Indonesia, yang lebih dari 60 persen dikelola oleh perempuan. 

Padahal akses kepinjaman untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha mereka masih menjadi kendala utama. Alhasil, banyak usaha yang hanya berjalan di tempat atau bahkan mengalami gulung tikar. Terlebih, bisnis yang banyak beralih ke daring di masa pandemi, juga menjadi tantangan tersendiri bagi para perempuan tani yang masih berjuang dengan upaya digitalisasi.

“Kita semua telah melalui masa pandemi dari tahun lalu. Sekarang kita perlu memastikan bahwa semua UMKM, terutama yang dipimpin dan milik perempuan bisa ikut terlibat dalam ekonomi digital agar lebih tahan terhadap situasi pandemi. Melalui program WERF, kami inginmendukung perusahaan terpilih untuk memberi solusi inovatif kepada usaha (UMKM) milikperempuan yang terkena dampak pandemi sehingga tidak ada pihak yang tertinggal," kata Maria Perdomo, Manajer Regional Asia UNCDF, Kamis (19/8).

UNCDF yang juga melibatkan ESCAP membawa misi untuk mengkatalisis perubahan lewat program kewirausahaan perempuan yang dibentuk oleh Crowde. 

"Kami merancang dan menggelar sebuah inkubasi untuk kelompok wanita tani dengan memberi pelatihan,pendampingan budidaya, memberi akses pasar, hingga asuransi usaha tani. Selain itu, juga menyasar digitalisasi UMKM women enterprise di bidang pengolahan pangan dengan memberi solusi pemasaran digital yang inovatif. 

Ia mengatakan, inkubasi ini akan mulai berjalan pada September 2021. Crowde berharap dengan membentuk inkubasi dapat menciptakan agropreneur perempuan yang siap memulai serta mengembangkan usahanya secara mandiri.

"Peran perempuan di sektor pertanian amatlah penting. Dengan kondisi saat ini, Crowde berupaya untuk melatih optimisme mereka lewat menanam dan menggarap usaha tani bersama pengusaha wanita tani lainnya, karena menanam berarti memberikan harapan untuk masa depan," ungkap Afifa Urfani selaku Head of Impact & Partner ship Crowde.

Afifa juga mengeklaim, program ini menggelontorkan dana hingga ratusan juta rupiah agar dapat memberi dampak maksimal, serta benar-benar bisa menjauhkan petani perempuan dari risiko kemiskinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement