REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur mencatat tingkat penularan Covid-19 di sebagian besar wilayah itu terus menurun. Termasuk juga keterisian tempat tidur di pusat isolasi, seperti rumah sakit 30 persen, dan satu rumah sakit tidak ada pasien positif.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, meminta warga tetap menerapkan prokes ketat, meski tingkat penularan virus berbahaya sudah mulai menurun dan sebagian besar wilayah Cianjur menuju zona hijau, di mana sejak satu pekan terakhir angka penularan berkurang di bawah angka puluhan orang. Dia mengatakan, saat ini, sebagian besar wilayah yang sudah masuk zona kuning, bertahap ke zona hijau karena selama PPKM dapat menekan angka penularan.
"Harapan kami, semua kalangan dapat mewujudkan wilayahnya kembali ke zona aman atau hijau, " ujarnya, Rabu (18/8).
Herman menyebut, selama penerapan PPKM, aktivitas warga di sebagian besar wilayah Cianjur dapat ditekan meski sebelumnya sempat terjadi lonjakan kasus. Pihaknya berharap, meski PPKM kembali diperpanjang, tidak mengend8rkan semangat warga untuk mendukung kebijakan itu karena demi kepentingan bersama agar kehidupan dapat kembali berjalan normal.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy, mengatakan tingkat penurunan kasus positif Covid-19 di daerah itu, terlihat dari keterisian tempat tidur yang terus berkurang. Bahkan, di RSUD Pagelaran yang memiliki belasan tempat tidur isolasi, saat ini kosong dari pasien, sedangkan di dua rumah sakit lainnyatingkat keterisian 30 persen. Termasuk di Bumi Ciherang, pasien positif dengan gejala sedang yang menjalani isolasi tinggal belasan orang.
"Untuk RSUD Cianjur dengan 225 tempat tidur hanya terisi puluhan, termasuk di RSUD Cimacan dari 110 tempat tidur hanya terisi 23 tempat tidur, " kata dia.
Pihaknya berharap, dalam waktu ke depan, Cianjur dapat kembali ke zona hijau. Warga pun diharap dapat saling mengingatkan agar tetap menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan prokes ketat, yang pada akhirnya membuat penularan hilang dan Cianjur nol kasus corona.