REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Batam, Kepulauan Riau, masih aktif melakukan ekspor ke negara jiran pada masa pandemi Covid-19. Pelaku UMKM masih bisa mengirimkan produksinya dua kali sepekan ke Singapura demi memenuhi kebutuhan masyarakat di sana.
"Ada UMKM alumni kami yang produknya masih ekspor ke Singapura dan sekarang sedang persiapan untuk masuk Australia," kata Direktur Al Ahmadi Entrepreneurship Center, Lisa Anggraini, di Batam, Rabu (18/8).
Dia menyebut, produk yang diekspor di antaranya keripik, bawang goreng, dan produk makanan lain. Namun dia mengakui, nilai ekspor pelaku UMKM jauh berkurang selama masa pandemi.
Pelaku usaha yang masih bisa mengirimkan produksinya juga menurun, padahal satu keunggulan UMKM di wilayah perbatasan adalah potensi untuk ekspor. "Sekarang sedang menurun. Harus stimulan, bagaimana caranya untuk kembali, " kata dia.
Pihaknya tengah mengupayakan kerja sama business to business antarpelaku usaha di Provinsi Kepulauan Riau dengan Malaysia. Menurut dia, masyarakat Malaysia menyukai produk dasar dari Indonesia yang tidak banyak dimilikinya seperti ikan dan santan. Pada masa pandemi ini, konsumen di Malaysia cenderung memilih untuk membeli produk UMKM karena bisa bertransaksi dalam jumlah yang sedikit, ketimbang dengan pelaku usaha besar yang memiliki aturan minimum pembelian.
"Meski daya beli menurun, tapi pasar tetap ada. Di pandemi ini ada pergeseran peluang. Kalau dulu membeli dalam jumlah besar, sekarang menyasar UMKM membeli dengan skala kecil, " kata dia.