Selasa 17 Aug 2021 06:40 WIB

Guru Besar UI: Bung Hatta Contoh Paling Paripurna Pancasila

Pengamalan Pancasila paripurna ada di Bung Hatta.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Guru Besar UI: Bung Hatta Contoh Paling Paripurna Pancasila. Foto:  Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta. Bung Hatta selalu menolak uang yang bukan haknya.
Foto: Wikipedia
Guru Besar UI: Bung Hatta Contoh Paling Paripurna Pancasila. Foto: Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta. Bung Hatta selalu menolak uang yang bukan haknya.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menyatakan bahwa Mohammad Hatta adalah contoh pengamalan Pancasila yang lengkap, serta panutan tokoh berintegritas di Indonesia yang pernah hidup.

Menurut Hamdi, Bung Hatta adalah sosok yang sukses dan lengkap dalam banyak hal. Selain sebagai proklamator bangsa, Hatta dikenal sebagai aktivis, birokrat, negarawan, diplomat, keturunan ulama di Minangkabau, juga seorang doktor dalam bidang ekonomi dari universitas terkemuka di Belanda.

Baca Juga

“Itu hebat betul. Saat itu sekolah SD saja susah, tapi beliau membawa gelar doktor dari sekolah ekonomi bergengsi. Saya kira hanya satu hal beliau gagal. Menjadi ketua partai," kata Hamdi Muluk dalam keterangan, Senin (17/8).

Hamdi mengatakan, di belakang keistimewaan seorang tokoh besar seperti Bung Hatta, tentu ada aspek psikologis dan karakter yang kuat yang harus menjadi pembelajaran untuk bangsa Indonesia. Menurutnya, Hatta memiliki integritas yang dibentuk pelan-pelan dari kecil hasil didikan orang tua dan guru-gurunya.

“Yang anda ucapkan dan apa yang anda lakukan itu sejalan, dari situlah asal kata integral integritas, integrative, menyatu dengan perbuatan. Jadi kalau sekarang ujian integritas seorang adalah ketika omongan dan perbuatan itu sejalan," katanya.

“Integritas Bung Hatta adalah sesuatu yang tidak usah diragukan lagi. Dia tidak usah lagi banyak berkhutbah tentang kesederhanaan, integritas, kerja keras sebab dia sudah mencontohkan itu."

“Itulah mengapa ada Bung Hatta Award yang diberikan kepada tokoh-tokoh anti korupsi. Artinya tokoh-tokoh berintegritas”, ucap Hamdi

Kisah persahabatannya dengan Soekarno juga sangat memberikan inspirasi bagi kita semua. Meskipun dalam beberapa hal Soekarno dan Hatta bisa berselisih pemahaman, namun jalinan persahabatan antara dua tokoh ini masih terus terjalin.

Bahkan saat terakhir Soekarno sakit dan tidak mendapatkan pengobatan yang layak dari rezim saat itu, Hatta menulis surat sambil merendahkan dirinya mengemis kepada Soeharto agar Soekarno diberikan obat-obatan yang layak.

“Bayangkan saja, seorang proklamator merendahkan dirinya dan mengiba-iba ke rezim untuk datang menemui sahabatnya," ucap Hamdi.

Hamdi juga berpesan kepada generasi muda agar memahami bahwa dibelakang tokoh besar pasti ada karakter yang kuat. Dan jika karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka Bung Hatta adalah contoh pengamalan pancasila yang sudah paripurna.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement