Senin 16 Aug 2021 11:52 WIB

Peningkatan Jalan Penunjang Ibu Kota Baru Telan Rp 103 M

Pemprov Kaltim telah berkomitmen selesaikan perbaikan jalan di Penajam Utara.

Foto aerial kawasan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto aerial kawasan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Perbaikan atau Peningkatan jalan penunjang ibu kota negara Indonesia yang baru di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 103 miliar.

"Kami telah melakukan sidak ke lokasi, Jumat (13/8)," ujar anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur Andi Harahap.

Sidak (inspeksi mendadak) dilakukan menurut politisi Partai Golkar tersebut, untuk melihat kemajuan proyek perbaikan jalan tersebut sesuai rencana atau tidak. Peningkatan jalan sebagai penunjang ibu kota negara Indonesia yang baru itu lanjut Andi Harahap, ditargetkan rampung akhir 2021.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sudah berkomitmen untuk menyelesaikan perbaikan jalan nasional Trans Kalimantan di wilayah Penajam Paser Utara. Peningkatan jalan poros Petung-Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 30 kilometer tersebut kata Andi Harahap, dikerjakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

"Pemerintah provinsi yang kerjakan perbaikan jalan poros Petung-Sepaku," ucap anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur daerah pemilihan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser tersebut.

Anggaran peningkatan jalan yang dilakukan mulai simpang tiga Kelurahan Riko sampai simpang Silkar Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam tersebut kata Andi Harahap, sekitar Rp 103 miliar.

Anggaran perbaikan jalan poros Petung-Sepaku terdiri atas Rp 28 miliar bersumber dari APBN melalui DAK (dana alokasi khusus) dan selebihnya dari APBD Provinsi Kalimantan Timur.

Jalan tersebut menghubungkan Kelurahan Petung menuju Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara hingga kilometer 38 Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Sehingga jelas Andi Harahap, jalan itu merupakan satu-satunya akses jalan utama menuju ibu kota negara Indonesia yang baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement