REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pihaknya terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota. Anies memaparkan, hingga kini, jumlah warga yang telah divaksinasi mencapai 9,2 juta orang.
"Alhamdulilah, pagi ini sudah 9,2 juta penduduk Jakarta tervaksin, jadi setiap hari bisa sampai 200 ribu warga divaksin," kata Anies di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (15/8).
Anies menjelaskan, meski sudah mendapatkan vaksinasi, memang masih memungkinkan seseorang tertular virus corona. Namun, ia menyebut, individu yang telah divaksin mengalami risiko yang lebih ringan dibangkan dengan orang yang belum divaksin.
"Jika kita sudah dapatkan vaksin, kalaupun terpapar, gejala ringan atau OTG. Maka kenapa kita perlu vaksinasi, bukan sukseskan program pemerintah saja, tapi melindungi diri dan keluarga kita agar kalau terpapar risiko kecil," ujar dia.
Dia menargetkan dalam 10 hari bisa mencapai sekitar dua juta warga Ibu Kota divaksinasi karena per hari mampu melakukan hingga 260 ribu vaksinasi. Meski vaksinasi di DKI Jakarta untuk dosis pertama sudah mencapai mencapai 8,86 juta atau 99,1 persen dari total sasaran 8,94 juta warga, namun sekitar 40 persen penerima di antaranya bukan warga dengan KTP DKI Jakarta. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 4 juta orang atau 44,8 persen.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta yang diunggah laman corona.jakarta.go.id, dari total target berdasarkan KTP DKI Jakarta mencapai 8,94 juta, sebanyak 5,3 juta di antaranya yang memiliki KTP Jakarta menjalani vaksinasi dosis pertama per Sabtu (14/8). Dengan demikian, jumlah sasaran warga dengan KTP DKI Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi diperkirakan mencapai sekitar 2,6 juta orang.
Pemprov DKI Jakarta menaikkan sasaran vaksinasi menjadi 11 juta orang dari sebelumnya 8,94 juta. Penambahan sasaran vaksinasi itu mengingat warga yang beraktivitas di Jakarta juga berasal dari beberapa kota dari provinsi tetangga dengan DKI.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Jakarta sudah keluar dari zona merah setelah satu setengah bulan angka kasus Covid-19 tinggi. Bahkan RT yang berada di zona merah hanya ada tujuh RT, kemudian zona oranye ada 349 RT, dan 24.011 RT yang sudah hijau. “Jadi kita mulai masuk zona hijau," kata Riza.
Data ini berdasarkan periode 10-16 Agustus. Jumlah zona merah sebanyak tujuh RT tersebut turun dibanding pada periode sebelumnya 38 RT. Suatu wilayah masuk dalam zona merah jika terdapat lebih dari lima rumah dengan konfirmasi kasus positif dalam tujuh hari terakhir.
Untuk zona merah pada periode 10-16 Agustus 2021, ada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di Jakarta Timur ada empat RT zona merah yaitu di Kelurahan Cibubur, Kelurahan Kramat Jati, dan dua RT di Kelurahan Susukan. Di Jakarta Selatan yang masuk dalam kategori zona merah, yakni dua RT di Kelurahan Ciganjur serta satu RT di Kelurahan Srengseng Sawah.
Menjangkau warga
Sejumlah warga RW 05 Sunter Agung mau divaksin setelah personel Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kelurahan menempelkan stiker ke rumah-rumah warga yang sudah vaksin. Mereka ingin vaksinsi sebab sudah mendapat penjelasan secara langsung dari pejabat berwenang bahwa vaksin boleh diikuti warga dengan domisili Kartu Tanda Penduduk (KTP) luar DKI Jakarta saat kegiatan penempelan stiker Jumat (14/8).
"Ya saya Senin vaksin ke sana (RPTRA Sunter Muara)," ujar salah satu warga setempat, Fahmi Arisansa, Sabtu.
Ia menambahkan, baru tahu kalau persyaratan vaksinasi di DKI Jakarta hanya membawa KTP dan tidak harus berdomisili di DKI Jakarta. Ari sudah tinggal di Sunter Agung selama dua tahun. Namun belum sempat mengurus KTP DKI ke kelurahan karena saat pindah sedang ada pandemi Covid-19.
"KTP belum (domisili Sunter Agung), belum diurus (dipindah) ke DKI. Kalaupun saya mengurus ke sana kan susah, pandemi juga ada PPKM," ujar Ari.
Di Kelurahan Sunter Agung, warga yang belum menjalani vaksinasi ada sebanyak 36 persen atau 25.736 jiwa. "Masih 25 ribuan orang (warga Sunter Agung yang belum vaksin). Masih banyak," kata Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka.
Sementara, Kapolsek Sawah Besar beserta jajaran dan petugas medis menyambangi sejumlah rumah warga yang belum divaksinasi di RT 01 RW 02, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu. Dengan kedatangan petugas Polsek Sawah Besar dan paramedis yang memakai alat pelindung diri, membuat warga akhirnya tidak bisa menghindar.
"Warga ada yang kaget melihat kedatangan kita. Tapi kita jelaskan dan diberikan pemahaman, sehingga pada akhirnya mereka mau divaksin," kata Maulana.
Saat ini, vaksinasi di Kecamatan Sawah Besar baru mencakup 80 persen warga. Maka itu, aksi jemput bola akan dilakukan agar seluruh warga dapat divaksin.
Salah satu warga, Iwan, mengaku sempat terkejut dengan kedatangan polisi. Ia juga mengatakan, dirinya takut dengan jarum suntik. "Saya memang takut dengan jarum suntik. Tapi akhirnya saya divaksinasi juga," kata Iwan.