REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan untuk menugaskan formasi lengkap anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas dalam upacara peringatan HUT RI nanti. Sebanyak 68 siswa-siswi SMA akan bertugas di Istana Merdeka, mewakili 34 provinsi dari seluruh Indonesia. Hal ini berbeda dengan formasi anggota Paskibraka pada upacara peringatan HUT RI tahun 2020 lalu yang hanya diisi 8 orang saja yang diambil dari petugas tahun 2019.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan alasan di balik penugasan formasi lengkap Paskibraka 2021, meski pandemi Covid-19 belum usai. Ia mengatakan, seluruh siswa-siswi yang bertugas tahun ini sudah divaksinasi. Hal ini berbeda dengan tahun 2020 lalu saat pasokan vaksin Covid-19 belum tiba di Indonesia.
"Dan awal-awal kita kan masih mencari cara penanganan seperti apa dan sebagainya. Masih seperti orang kaget lah kira-kira begitu kan. Sekarang ini kan kita sudah tau cara menangani, kemudian mereka sudah divaksin semua, dan tetap dengan prokes yang ketat," kata Zainudin, Jumat (13/8).
Selain itu, Menpora juga mengingatkan bahwa Paskibraka Tingkat Nasional diambil dari setiap generasi. Tahun 2020 lalu, tidak ada seleksi Paskibraka karena keterbatasan di tengah pandemi. Petugas yang mengibarkan Bendera Pusaka pun diambil dari Paskibraka Nasional tahun 2019.
"Yang kemarin (2020) itu hilang kita. Tidak ada rekrutmen sama sekali karena kita ambil dari yang masa sebelumnya. Yang cadangan sebelumnya dan masih memungkinkan kelasnya," kata Menpora.
Sementara saat ini, Zainudin melanjutkan, kondisi penanganan pandemi Covid-19 sudah jauh lebih baik. Vaksinasi juga sudah menyasar para siswa SMA. Pertimbangan tersebut yang membuat pemerintah memutuskan menugaskan Paskibraka formasi lengkap di Istana Merdeka nanti. Hanya saja, sama seperti tahun lalu, peringatan detik-detik proklamasi tidak akan dihadiri undangan secara fisik.
"Saya saja virtual. Jadi hitung-hitungan dari prokesnya, ini dianggap aman," kata Zainudin.
Pemerintah menjamin seluruh prosedur dan protokol kesehatan dijalankan ketat. Anggota paskibraka bahkan rutin dites antigen atau PCR secara berkala. Pemerintah, ujar Zainudin, tidak ingin membuat situasi seperti penuh tekanan yang justru menimbulkan rasa takut. Ditugaskannya Paskibraka formasi lengkap, diharapkan menumbuhkan optimisme masyarakat untuk bangkit di tengah pandemi.