Jumat 13 Aug 2021 17:45 WIB

Pemerintah Pasok 1,5 Juta Vaksin ke Lampung

Realisasi vaksinasi Lampung rendah dibandingkan daerah lain.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham Tirta
Petugas medis menunjukkan vaksin (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas medis menunjukkan vaksin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui rendahnya realisasi program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung secara nasional. Untuk itu, pemerintah pusat segera memasok 1,4 juta dosis vaksin ke provinsi ujung Pulau Sumatra tersebut.

“Memang rendah di bawah rata-rata nasional. Sudah saya sampaikan kepada gubernur, pemerintah pusat akan mengirim sekitar 1,5 juta vaksin (ke Lampung),” kata Airlangga saat memberikan keterangan pers dalam kunjungan kerjanya ke Lampung, Jumat (13/8).

 

Menurut dia, secara nasional angka realisasi program vaksinasi Covid-19 masih terbilang rendah sebesar 22 persen, dibandingkan dengan sasaran vaksinasi di Indonesia. Namun, Provinsi Lampung justru realisasinya rendah dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia yang hanya 9,92 persen.

 

Dia menyebutkan, ada beberapa provinsi di Indonesia yang masih rendah realisasi program vaksinasi Covid-19 yang digencarkan pemerintah. Daerah-daerah tersebut realisasi vaksinasinya belum setara dengan rata-rata nasional. Pada Agustus 2021 ini terus digencar lagi vaksinasinya, termasuk di Provinsi Lampung.

 

Menurut Airlangga, perlu peningkatan dan percepatan tracing dan testing, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Secara nasional, ungkap dia, tracing dan testing masih sangat rendah atau di bawah target seperti dalam instruksi mendagri.

 

Dari 126 ribu per pekan, kata dia, capainya diperoleh hanya 5.600 per pekan. Pentingnya tracing, karena untuk memutus rantai penyebaran dan penularan Covid-19. Idelanya, lanjut dia, tracing dilakukan 1 berbanding 15 atau satu orang terpapar dilakukan penelusuran hingga 15 orang yang kontak erat.

 

Untuk tahap awal, memang Airlangga mengatakan masih sebatas 1 berbanding 10, karena keterbatasan swab antigen. Untuk itu, perlu disiapkan swab antigen untuk mengatasi hal tersebut. Artinya, ujar dia, semakin tinggi dan luas tracing, maka kasus konfirmasi Covid-19 akan semakin meningkat.

 

Untuk itu, ketika kasus konfirmasi Covid-19 meningkat, pemerintah telah menyiapkan rumah sakit dengan tempat tidur yang cukup untuk melayani pasien dirawat dan isolasi mandiri, termasuk menambah rumah sakit rujukan Covid-19.

 

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, ada upaya percepatan pemulihan ekonomi di Lampung. Pertama, pembangunan sektro pertanian melalui platform program petani. Karena struktur ekonomi di Lampung masih berbasis sektor pertanian.

 

Ia mengatakan, pada masa pandemi berbagai sektor mulai terdampak, justru sektor pertanian mampu tumbuh positif. Tercatat produksi gabah di Lampung tahun 2020 sebesar 2,65 juta ton mengalami peningkatan 22,47 persen dari tahun 2019.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement