Kamis 12 Aug 2021 15:23 WIB

Pekerja Terluka Ketika Tabung Pengisian Oksigen Meledak

Yohanes alami luka berat akibat tabung oksigen yang antre diisi di Pontianak meledak.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas saat mengisi tabung oksigen untuk warga (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat mengisi tabung oksigen untuk warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Seorang pekerja distributor oksigen, PT Baja Sarana Sejahtera (BSS) di Jalan Antasari, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Kamis (12/8), mengalami luka berat di bagian kepala dan tubuhnya saat tabung milik pelanggan meledak.

Tabung meledak ketika sedang melakukan pengisian oksigen. Seorang saksi mata bernama Abetnego, menuturkan, korban bernama Yohanes mengalami luka berat akibat tabung oksigen pelanggan yang sedang antre tiba-tiba meledak.

"Akibat ledakan tabung oksigen itu, korban mengalami luka berat dan kelihatannya cukup serius, terutama di bagian kepala," ujar Abetnego di Kota Pontianak, Kamis. Dia menjelaskan, korban juga mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya sehingga langsung dibawa ke rumah sakit.

Pimpinan PT BSS, Daniel mengatakan, tidak mengetahui secara pasti pemilik tabung oksigen yang meledak saat dilakukan isi ulang tersebut. Meski begitu, ia memilih menutup sementara tempat usaha seketika, sambil menunggu penyelidikan yang dilakukan polisi.

"Kami akan menutup sementara aktivitas ini, sambil menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian," ujar Daniel. Dia menambahkan, antrean untuk isi ulang oksigen bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 memang cukup panjang akhir-akhir ini.

"Kami akui menjadi serba salah, karena masyarakat maunya buru-buru dan berdesak-desakan ingin cepat. Kami akan mengevaluasi dampak kasus ini sehingga ke depannya tidak terulang lagi," ujar Daniel.

Dia pun mempertanyakan pemilik tabung oksigen yang meledak tersebut karena tiba-tiba menghilang. "Dalam kasus ini, apakah ada orang yang sengaja mengganggu atau lainnya kami tidak tahu," kata Daniel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement